Produksi Kopi Rakyat di Kabupaten Lahat Terus Meningkat, Enam Kecamatan Jadi Pusat Perkebunan Kopi

produksi kopi rakyat di kabupaten lahat terus meningkat, enam kecamatan jadi pusat perkebunan kopi sumateraekspres.id – sektor perkebunan kopi rakyat di kabupaten lahat, sumatera selatan, menunjukkan tren peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. berdasarkan data angka tetap (atap) 2022, luas area perkebunan kopi rakyat di wilayah ini tercatat mencapai 54.441 hektar yang tersebar di 24 kecamatan. sebanyak 19 kecamatan di antaranya menjadi sentra utama perkebunan kopi dengan keterlibatan petani kopi yang sangat tinggi, sementara enam kecamatan menjadi dominan dalam produksi kopi. baca juga:uji coba kebun kopi sambung pucuk baca juga:penghasil kopi robusta di sumatera selatan, ini produksi dan sentra perkebunan meskipun angka produksi kopi di kabupaten lahat terus mengalami kenaikan, fluktuasi tetap terjadi setiap tahunnya. berbagai faktor eksternal seperti perubahan cuaca, teknik budidaya yang diterapkan, dan alih fungsi lahan mempengaruhi volume produksi kopi yang dihasilkan petani setempat. enam kecamatan dengan produksi kopi terbesar berikut adalah enam kecamatan yang menjadi pusat utama bagi petani kopi di kabupaten lahat, yang mencatatkan jumlah kepala keluarga (kk) terbanyak dalam budidaya kopi pada tahun 2022: 1.    tanjung sakti pumu     kecamatan ini menjadi yang terdepan dengan 4.856 kk petani kopi. tanjung sakti pumu tidak hanya memiliki jumlah petani kopi terbanyak, tetapi juga luas lahan terbesar yakni 5.176 hektar, yang menghasilkan 2.937 ton kopi pada 2022. wilayah ini diakui sebagai penghasil kopi dengan kualitas terbaik di kabupaten lahat. baca juga:fakta menarik! sumatera selatan penuhi 26% pasokan kopi indonesia baca juga:penghasil kopi terbesar di sumsel, pagar alam ungguli daerah lain dengan ketinggian 1.500 meter 2.    tanjung sakti pumi     dengan 3.800 kk yang mengelola perkebunan kopi, tanjung sakti pumi menyumbang produksi sebanyak 2.841 ton kopi dari lahan seluas 4.820 hektar. wilayah ini juga dikenal dengan kopi khas yang memiliki cita rasa yang khas. 3.    sukamerindu     sukamerindu menjadi salah satu kecamatan yang menonjol dengan 3.622 kk petani kopi yang mengelola lahan seluas 4.567 hektar. produksi kopi dari daerah ini mencapai 2.319 ton pada 2022. baca juga:ingin mencoba diet kopi americano? simak dulu penjelasan dokter ya baca juga:ingat, 10 jenis obat ini tidak boleh dikonsumsi dengan kopi! 4.    pajar bulan     kecamatan pajar bulan mencatatkan angka yang signifikan dengan 4.110 kk petani kopi. meskipun luas lahan hanya mencapai 4.464 hektar, pajar bulan mampu menghasilkan 2.271 ton kopi, menjadikannya salah satu penghasil kopi utama di kabupaten lahat. 5.    jarai     di kecamatan jarai, terdapat 3.105 kk petani kopi yang mengelola 3.576 hektar lahan perkebunan kopi. produksi kopi di kecamatan ini mencapai 1.663 ton pada tahun 2022, berkontribusi besar terhadap total hasil kopi di kabupaten lahat. baca juga:angkat motif kopi serasan baca juga:raih sertifikasi indikasi geografis, untuk kopi robusta 6.    muara payang     kecamatan muara payang memiliki 2.105 kk yang mengelola lahan perkebunan kopi seluas 3.586 hektar. produksi kopi yang dihasilkan pada tahun 2022 tercatat sebanyak 1.837 ton. faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kopi meskipun sektor perkebunan kopi di kabupaten lahat terus berkembang, produksi kopi masih sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor. salah satu faktor utama adalah perubahan cuaca yang dapat mempengaruhi hasil panen. kondisi cuaca yang ekstrem atau tidak menentu seringkali berdampak pada kualitas dan kuantitas hasil kopi. baca juga:pantau kadar air kopi bisa via smartphone, karya mahasiswa bantu petani semendo baca juga:politeknik negeri sriwijaya serahkan alat teknologi untuk meningkatkan kualitas kopi semendo selain itu, teknik budidaya yang diterapkan petani turut berperan besar dalam meningkatkan hasil panen. misalnya, penggunaan stek tanaman kopi yang semakin banyak diterapkan oleh petani untuk mempercepat proses produksi kopi. kebiasaan petani di beberapa wilayah yang melakukan dua kali panen dalam setahun juga berkontribusi terhadap fluktuasi produksi. pentingnya inovasi dan penerapan teknologi yang efisien menjadi perhatian utama. pemerintah kabupaten lahat mendorong petani untuk mengadopsi teknologi pertanian yang lebih ramah lingkungan dan meningkatkan kualitas hasil pertanian kopi. baca juga:ig kopi robusta kabupaten lahat resmi bersertifikat baca juga:ekspor 19,8 ton biji kopi pagaralam ke malaysia, minat pasar internasional meningkat selain itu, program pelatihan dan bantuan sarana-prasarana pertanian terus digalakkan untuk meningkatkan kesejahteraan petani kopi di daerah ini. harapan untuk kopi lahat dengan potensi yang luar biasa, sektor perkebunan kopi di kabupaten lahat memiliki peluang besar untuk berkembang lebih baik. baca juga:ekspor kopi perdana dari sumatera selatan melalui pelabuhan boom baru palembang baca juga:studi menyebutkan, dengan minum kopi bisa kurangi risiko kematian akibat duduk terlalu lama tidak hanya berfokus pada kuantitas, kualitas kopi juga menjadi prioritas agar kabupaten lahat dapat semakin dikenal sebagai salah satu penghasil kopi terbaik di indonesia, baik dari sisi cita rasa maupun volume produksi. ke depan, diharapkan para petani kopi lahat dapat terus memanfaatkan peluang dan tantangan di sektor ini untuk memajukan industri kopi di tingkat nasional.

Tag

• # sektor perkebunan kopi
• # teknologi pertanian kopi
• # kecamatan petani kopi
• # produksi kopi lahat
• # sukamerindu kopi
• # kopi rakyat lahat
• # perkebunan kopi lahat
• # kopi sumatera selatan
• # tanjung sakti pumu

Share

• 
• 
• 
• 
•