https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Miliki 300 Potensi Atlet Diaspora

Dito Ariotedjo--

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Ada sekitar 300 atlet Diaspora potensial yang sudah terdata oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Hal itu diungkapkan Menpora Dito Ariotedjo pada Rapat Kerja dengan Komisi X di Gedung DPR-MPR RI, Senin (4/11).

Jumlah tersebut berasal dari berbagai cabang olahraga di luar sepak bola. “Sampai hari ini sudah ditemukan sekitar hampir 300 potensi atlet di berbagai cabor.

BACA JUGA:Menpora Dito Berharap Disway Group Berkontribusi Dukung Program Kepemudaan

BACA JUGA:Wah Seru Nih, Menpora Dito Umumkan Final Honda DBL with Kopi Good Day 2023 DKI Jakarta Series. Ini Tanggalnya!

Prinsipnya kami melakukan riset dan dari hasil itu kami berikan kepada federasi yang berkaitan," katanya.

Diakuinya, sejak 2023 pertengahan, Kemenpora sudah membuka divisi khusus terkait dengan potensi diaspora.

“Jadi kami melakukan riset, scouting, dan data base untuk mencari atlet-atlet yang berpotensi di cabor-cabor lain, di luar sepak bola yang berwarganegara asing tapi berdarah asli Indonesia," ujar pria berusia 34 tahun tersebut.

Ia lantas mencontohkan cabang olahraga basket yang saat ini telah memiliki beberapa atlet naturalisasi. Sebelumnya, PP Perbasi sudah lebih dulu memaksimalkan beberapa pemain naturalisasi seperti Jamarr Johnson, Marquez Bolden, hingga Lester Prosper.

"Tapi yang kami riset benar-benar berdarah Indonesia, jadi diaspora, itu dari cabor atletik, aquatik, gymnastic, dan beberapa cabor lainnya. Prinsipnya, kami riset jika cabor membutuhkan baru kami proses," ujarnya.

Meski pencarian atlet-atlet diaspora gencar dilakukan, Menpora Dito menegaskan bahwa Kemenpora tidak melupakan proses-proses jangka panjang serta pembinaan atlet asli dari lahir dan berproses di Indonesia.

Misalnya, lanjut Dito, cabang olahraga sepak bola kelompok usia di bawah 17 tahun, di bawah 20 tahun, dan di bawah 23 tahun, yang diyakininya hampir 100 persen berasal dari pemain asli didikan dan binaan Indonesia.

"Walaupun di U-20, U-23 ada satu atau dua naturalisasi. Dan saya menjadi saksi Coach Indra (Sjafri) dan Coach Nova (Arianto) melakukan scouting sampai ke daerah-daerah pelosok," jelasnya.

Diakuinya, sampai kini pihaknya terus melakukan seleksi. Contohnya di Bali pendaftarnya mencapai dua ribu sampai tiga ribu peserta, dan ini terjadi di setiap daerah.

Sehingga apa yang dilakukan PSSI saat ini melakukan kebijakan naturalisasi di posisi-posisi tertentu pastinya sudah melalui proses, kebutuhan, dan juga riset yang memiliki berbagai sudut pandang pakar. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan