Mengapa Panas Matahari Tidak Memanaskan Luar Angkasa yang Terasa Sangat Dingin? Simak Penjelasannya!
Fenomena panas Matahari yang tidak terasa di luar angkasa adalah misteri menarik bagi sains modern. Foto: bisnislounge--
3. Surah Al-Anbiya (21:30):
"Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?"
Ayat ini berbicara tentang asal-muasal alam semesta yang disebut sebagai "padu" sebelum dipisahkan, yang dapat dimaknai sebagai petunjuk awal terbentuknya alam semesta. Sekali lagi, meskipun tidak ada penjelasan tentang suhu ruang angkasa, ayat ini mencerminkan pengetahuan tentang penciptaan dan pembagian elemen-elemen besar alam.
4. Surah Al-Furqan (25:61):
"Maha Suci Allah yang telah menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan padanya matahari dan bulan yang bercahaya."
Ayat ini mengisyaratkan adanya bintang-bintang, matahari, dan bulan sebagai bagian dari alam semesta yang diciptakan Allah, yang bisa menjadi bahan refleksi bagi manusia tentang fenomena alam seperti cahaya, panas, dan keteraturan benda-benda langit.
Sementara itu, Al-Qur'an lebih berfokus pada pesan-pesan moral, spiritual, dan pengajaran tentang tanda-tanda kebesaran Allah di alam semesta sebagai bahan renungan untuk memperkuat iman, tanpa masuk dalam rincian ilmiah mengenai konsep suhu ruang angkasa
. Namun, fenomena alam seperti langit, bintang, matahari, dan bulan digunakan sebagai tanda kebesaran penciptaan Allah, yang dapat mendorong manusia untuk memahami lebih dalam tentang alam dan fenomena yang ada di dalamnya melalui ilmu pengetahuan.