Sejarah Sabun Mandi: Dari Peradaban Kuno Hingga Menjadi Produk Kecantikan dan Kebutuhan Sehari-hari
Sabun mandi bukan sekadar pembersih, melainkan produk penting dengan sejarah panjang sejak peradaban kuno. Foto: aca--
Perkembangan sabun cair dan sabun antibakteri telah memperkaya jenis sabun yang ada di pasaran.
Meningkatnya kesadaran akan kebersihan selama dan setelah Perang Dunia I dan II juga menyebabkan peningkatan tajam dalam permintaan produk sanitasi.
Lalu bahan sintetis mulai digunakan dalam produksi sabun sekitar pertengahan abad ke-20,
Deterjen sintetis, yang memiliki sifat membersihkan lebih kuat pada air sadah dibandingkan sabun tradisional, mulai menggantikan sabun alami dalam beberapa kegunaan, meskipun sabun batangan masih umum digunakan untuk tujuan ini.
Di era modern ini, sabun mandi sudah mulai dilengkapi dengan bahan-bahan perawatan kulit.
Misalnya seperti gliserin, vitamin dan juga pelembab.
Hal itu membuat sabun tidak hanya untuk membersihkan tetapi juga untuk perawatan kulit.
5. Sabun Untuk kesehatan dan lingkungan
Meningkatnya kesadaran akan isu lingkungan, timbul kekhawatiran mengenai dampak bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan sabun dan deterjen.
Banyak sabun modern mengandung zat aditif yang dapat membahayakan lingkungan, seperti paraben dan sulfat.
Hal itu memicu gerakan kembali menggunakan sabun alami dan ramah lingkungan.
Sabun berbahan organik dan alami, bebas bahan kimia berbahaya semakin populer.
Terutama di kalangan konsumen yang peduli terhadap kesehatan kulit dan lingkungan.
Beberapa sabun modern bahkan menggunakan minyak esensial dan bahan alami lainnya sebagai alternatif yang lebih baik bagi kulit dan ekosistem.