Mengungkap Sejarah Sungai Cinteren: Tempat Muslim Tiongkok Membuka Pesantren di Palembang
Lorong Cinteren, terdapat Sungai Cinteren, saksi bisu perjalanan sejarah Muslim Tiongkok di Palembang, menyimpan cerita budaya yang terlupakan. Foto: budiman/sumateraekspres.id--
Beberapa penelitian yang dilakukan oleh akademisi lokal menunjukkan bahwa sungai ini dahulu menjadi habitat bagi berbagai jenis ikan air tawar yang kini sulit ditemukan.
Pendangkalan yang terjadi akibat sedimentasi dan pembuangan sampah juga membuat aliran air Sungai Cinteren tidak lagi sekuat dulu, bahkan seringkali tersumbat pada musim penghujan.
Hal ini menyebabkan sungai kehilangan daya dukungnya sebagai salah satu penyeimbang ekosistem di kawasan perkotaan.
BACA JUGA:Belajar dari Pengalaman Tahap 1, Ini 9 Penyebab Peserta Banyak Tak Lulus UKPPPG
Meski menghadapi banyak tantangan, harapan untuk mengembalikan kejayaan Sungai Cinteren tidak sepenuhnya hilang. Beberapa komunitas lingkungan dan masyarakat yang peduli mulai aktif menggalakkan program revitalisasi sungai ini.
Salah satu inisiatif yang mendapatkan perhatian adalah gerakan pembersihan sungai dan edukasi kepada warga sekitar tentang pentingnya menjaga kebersihan bantaran sungai.
Program revitalisasi ini mencakup kegiatan pembersihan sungai secara berkala, penanaman pohon di sekitar bantaran untuk mencegah erosi, serta pembuatan ruang terbuka hijau di sekitar kawasan sungai.
Selain itu, upaya untuk mengintegrasikan Sungai Cinteren sebagai bagian dari pariwisata kota juga terus diupayakan. Ada harapan agar sungai ini bisa menjadi objek wisata edukasi yang menampilkan sejarah Palembang masa lalu serta fungsi ekologisnya.
Di tengah pesatnya modernisasi kota, kehadiran Sungai Cinteren menjadi pengingat bahwa sebuah kota yang maju tidak boleh melupakan akar sejarah dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.
Bahkan Sungai Cinteren kini menjadi nama sebuah jalan menuju kampung dikawasan kecamatan Seberang Ulu.
Masyarakat Palembang berharap upaya-upaya revitalisasi ini bisa mengembalikan kejayaan Sungai Cinteren seperti masa lalu, di mana sungai ini tidak hanya menjadi sumber penghidupan, tetapi juga menjadi bagian dari identitas dan kebanggaan kota.