https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Serangan Gajah Liar di SP5 HTI Tri Anggun Jaya. Jalur Lintas Mura-Pali Memutus Perlintasan Gajah

Keresahan warga SP5 HTI Tri Anggun Jaya semakin meningkat akibat serangan gajah liar yang menghancurkan pondok dan kebun. Teror dari hewan liar ini terus berlanjut, membuat masyarakat desa Tri Anggun Jaya semakin cemas. (15/9)--

"Kami dikepung oleh kelompok gajah yang jumlahnya bervariasi, dari 15 ekor hingga 40 ekor," ungkapnya. Parsono menjelaskan bahwa gajah-gajah tersebut sering kali berputar-putar di sekitar perkebunan, seakan mengintai warga yang lengah.

Suara gajah yang menggerung dari hutan semakin menambah ketegangan.

BACA JUGA:Keren, Sumsel Bikin Sejarah Raih 2 Juara MTQ Nasional 2024, Cabang Fahmil Putra-Putri

BACA JUGA:Nikah Siri Sah dalam Islam, Tapi Tak Diakui Hukum Negara. Berikut Penjelasannya

Kawasan HTI yang dulunya merupakan hutan dan habitat gajah kini menjadi tempat tinggal bagi warga transmigrasi sejak 1992. Konflik antara manusia dan gajah liar muncul kembali sejak 2020, dengan insiden yang mengakibatkan satu orang warga meninggal dunia pada 2021.

Serangan gajah liar meningkat pasca pembangunan jalan lintas Mura-Pali, yang memutus jalur perlintasan gajah. Hingga kini, tidak ada solusi yang memadai untuk mengatasi masalah ini, meski BKSDA terus melakukan pemantauan.

Kepala BKSDA Lahat, Yusmono, mengakui bahwa pembangunan jalan lintas Mura-Pali berdampak pada tingginya frekuensi serangan gajah liar. "Jalur lintas baru memutuskan rute perlintasan gajah yang biasa mereka gunakan.

BACA JUGA:Al Fitri Ingatkan Pentingnya Mitigasi Risiko Kerusuhan di Pilkada Serentak

BACA JUGA:Transformasi Biji Kopi Menjadi Bubuk: Cara Praktis Nikmati Kopi Berkualitas di Rumah

Aktivitas kendaraan yang meningkat di area tersebut juga mungkin berkontribusi terhadap gangguan ini," jelasnya.

Yusmono menambahkan bahwa pihaknya akan segera mengadakan pertemuan dengan masyarakat, pemerintah, dan perusahaan di wilayah Muara Lakitan untuk mencari solusi bersama.

"Kami berencana untuk melakukan rembuk untuk menemukan solusi yang tepat agar konflik antara manusia dan gajah dapat diatasi," tutupnya.

BACA JUGA:Long Weekend, 32.595 Kendaraan Melintasi Tol Terpeka, Puncak Arus Balik Diprediksi Besok

BACA JUGA:Mall di Palembang, Destinasi Belanja dan Hiburan yang Wajib Dikunjungi

Saat ini, aktivitas gajah liar masih terus berlangsung dan menetap di wilayah HTI Muara Lakitan, Kabupaten Mura, menambah kepedihan dan kecemasan bagi warga setempat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan