Serangan Gajah Liar di SP5 HTI Tri Anggun Jaya. Jalur Lintas Mura-Pali Memutus Perlintasan Gajah
Keresahan warga SP5 HTI Tri Anggun Jaya semakin meningkat akibat serangan gajah liar yang menghancurkan pondok dan kebun. Teror dari hewan liar ini terus berlanjut, membuat masyarakat desa Tri Anggun Jaya semakin cemas. (15/9)--
MUSI RAWAS, SUMATERAEKSPRES.ID – Keresahan melanda warga Desa Tri Anggun Jaya, Kecamatan Muara Lakitan, Kabupaten Musi Rawas (Mura) akibat serangan gajah liar yang kembali mengguncang kawasan tersebut.
Sejumlah pondok kebun milik masyarakat hancur diluluhlantakkan oleh kawanan gajah yang mengamuk, memicu kepanikan di kalangan warga.
Pada Minggu, 15 September 2024, ketegangan di desa tersebut kembali meningkat. Warga melaporkan bahwa serangan dari gajah liar yang merusak kebun dan rumah pondok semakin sering terjadi.
AT Zidane, salah seorang penduduk setempat, mengungkapkan kekhawatirannya dengan situasi yang kian memburuk.
BACA JUGA:Simak, 5 Kendaraan yang Pas Dikendarai untuk Road Trip
BACA JUGA:Tradisi Rantang Bertingkat di Talang Pangeran. Rayakan Maulid Nabi dengan Kebersamaan
"Setiap malam, kami hidup dalam kecemasan. Gajah liar kini tidak hanya merusak kebun kami, tetapi juga menghancurkan bangunan rumah pondok," keluhnya.
Zidane mengaku bahwa kejadian tersebut bukan sekadar cerita, melainkan kenyataan yang harus dihadapinya setiap hari.
"Selama tiga tahun terakhir, tanpa mempedulikan musim, kebun saya terus menjadi korban. Tidak ada solusi yang jelas untuk masalah ini," tambahnya.
Warga telah berusaha berbagai cara untuk mengusir gajah dari permukiman, baik secara individu maupun kelompok.
BACA JUGA:Mantap, Prabumulih Raih PIN Emas untuk Kategori Kader Posyandu di Kancah Nasional
BACA JUGA:Cuaca Palembang Hari Ini, Berawan dan Cerah Sepanjang Hari
Metode yang digunakan termasuk alat penakut dan bunyi-bunyian, namun upaya tersebut sering kali tidak membuahkan hasil.
Sekretaris Desa Tri Anggun Jaya, Parsono, mengkonfirmasi bahwa serangan gajah liar terjadi hampir setiap malam dan menyebabkan kerusakan besar pada perkebunan serta rumah warga.