Menjaga Mutu Yellowfin Tuna Nelayan Timur, Tangkap Ikan dengan Prinsip Ekonomi Biru
PANCING ULUR : Nelayan Pulau Buru menggunakan alat tangkap pancing ulur untuk menangkap ikan tuna di perairan laut lepas. Penangkapan ikan secara terukur penting untuk menjaga kualitas atau mutu ikan tuna pada grade tertinggi.-Foto : IST-
Sebelumnya Sakti Wahyu Trenggono sempat mengunjungi lokasi budidaya pembesaran tuna jenis Atlantic Bluefin Tuna (Thunnus thynnus) di Laut Izmir, Turki. Tuna tersebut berasal dari hasil penangkapan di alam dengan cara digiring perlahan ke lokasi budidaya. Pembesarannya di keramba ukuran 50-60 meter pada kedalaman hingga 18 meter, butuh waktu sekitar 5-6 bulan. Selama pembesaran tuna diberikan pakan ikan-ikan pelagis.
Menurutnya, beberapa wilayah perairan Indonesia merupakan tempatnya ikan tuna, sehingga Indonesia perlu inovasi agar komoditas ini produktivitasnya meningkat dan keberlanjutannya terjaga. Sementara Dosen Ilmu Perikanan dan Kelautan Universitas Sriwijaya, Herpandi SPi MSi PhD mengatakan populasi ikan tuna biasanya berada di perairan dalam atau laut lepas.
“Di Indonesia banyak ditemui di wilayah timur, namun sistem Tuna Farming bisa saja dilakukan di seluruh wilayah laut Indonesia sepanjang kualitas airnya bagus. Yang penting bikin suasana seperti habitatnya ikan tuna,” ungkapnya, Selasa (20/8). Mulai dari pembesaran terlebih dahulu, layaknya ikan air tawar di keramba, lalu bertahap pembibitan (pembenihan).
Sistem budidaya dalam keramba jaring apung juga dianggap sebagai solusi mendapatkan kualitas ikan tuna yang baik, karena mutu daging bisa dikontrol untuk memperoleh grade yang tinggi. “Namun keberhasilan budidaya, efisien atau tidak, harus melalui riset secara terus menerus,” terangnya.
Dia mengakui, budidaya sangat urgent mengingat produksi ikan tuna saat ini masih hasil tangkap nelayan. Tanpa pengelolaan berkelanjutan, penangkapan masif menghabiskan anakan ikan serta biota laut. Ia menekankan peningkatkan produktivitas bukan berarti menangkap ikan sebanyak-banyaknya. “Selalu kami sosialisasi ke para nelayan agar melakukan penangkapan ikan terukur. Sesuai potensinya saja. Kita harus pandai dalam penangkapan demi menjaga populasi perikanan dan menjaga pendapatan nelayan hingga anak cucu,” tandas Herpandi. (fad)