Salat Id di Masjid SMB II Jayo Wikramo, Khotib: Menegakkan Tauhid Adalah Hikmah Utama di Balik Ibadah Haji!
Ribuan Umat Muslim Kota Palembang dan sekitarnya memenuhi Alun Alun Kota, Jembatan Ampera, Bundaran Air Mancur dan Pelataran Masjid Agung Palembang, melaksanakan Shalat Idul Adha 1445 H/2024 M, sudah Menjadi Tradisi dan Wisata Religi Wisatawan. Foto: eva--
Mereka dengan pakaian ihramnya, berasal dari berbagai belahan dunia dan latar belakang yang berbeda tapi mempunyai tujuan yang sama, yaitu memenuhi panggilan Allah SWT untuk menjadi tamu-Nya dan bertauhid meng-Esakan Allah SWT semata.
Perjalanan Haji yang mereka tunaikan bukanlah untuk rekreasi untuk mendapatkan Hikmah dan tujuan mulia, diantara hikmah dan tujuan utama dan penting dalam perjalanan ibadah haji adalah menegakkan Tauhid mengesakan Allah SWT
Kalimat talbiyah ini menjadikan amalan utama selama berhaji, ketika menaiki bukit shofa dan marwah, ketika saat Wukuf di Padang Arofah, dalam perjalanan mulai dari Indonesia sampai tiba di Kota Makkah dan kota Madinah tidak putus putusnya kita melantunkan kalimat Talbiyah tsb, maka seorang yang melaksanakan ibadah haji haruslah menghayati dan mampu mengambil hakekat setiap Manasik ibadah haji yang dilakukannya sebagai upaya utuk mewujudkan ungkapan yang selalu kita baca dalam sholat dan yang terdapat dalam surah Al-an’am ayat 162-163 :
Artinya : Katakanlah sesungguhnya Sholatku, Ibadahku, Hidupku dan Matiku hanyalah untuk Allah, Robb semesta alam, tiada sekutu baginya, dan demikianitulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama tama menyerahkan diri ( Kepada Allah ).
Ribuan Umat Muslim Kota Palembang dan sekitarnya memenuhi Alun Alun Kota, Jembatan Ampera, Bundaran Air Mancur dan Pelataran Masjid Agung Palembang, melaksanakan Shalat Idul Adha 1445 H/2024 M, sudah Menjadi Tradisi dan Wisata Religi Wisatawan. Foto: eva--
Ketahuilah perjalanan Haji yang kita lakukan adalah untuk mendidik kita sebagai Hamba agar patuh dan tunduk kepada syari’at Allah, sami’na wa atho’na akan segala titah dan perintah Allah SWT secara Totalitas tanpa meragukannya sedikitpun juga, Haji yang mengandung arti menyengaja menuju Baitullah makna yang lebih dalam lagi orang yang berhaji sudah siap mati dijalan Allah, siap menjadi kholifah Allah dimuka bumi ini dengan cara menegakkan pedoman-pedoman dan aturan aturan Allah, bahkan siap mati dalam situasi dan kondisi bagaimanapun untuk ISTIQOMAH dijalan Allah SWT.
BACA JUGA:Mengelola Iri dan Dengki: Simak Langkah-Langkah Menuju Hidup Lebih Bahagia!
BACA JUGA:Kejadian Lucu dan Menegangkan: Sapi Qurban Nyasar ke Rumah Warga di 1 Ulu, Begini Ceritanya!
Hal ini sudah diingatkan Allah dalam firmannya surat Al-Baqoroh : 196
وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِ
Artinya : “Sempurnakan Haji dan Umroh karena Allah”
Dan firmannya surat Al-Imron : 97
وَلِلَّهِ عَلَى ٱلنَّاسِ حِجُّ ٱلْبَيْتِ مَنِ ٱسْتَطَا عَ إِلَيْهِ سَبِيلًا
Artinya : “Mengerjakan Haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) yang mampu mengadakan perjalananke Baitullah”
Kholifah Umar ibn Khottob pernah berkata ketika beliau melakukan ritual ibadah Haji yakni melempar Jumroh dan mencium Hajarul Aswad :