https://sumateraekspres.bacakoran.co/

3 Daerah Sudah Status Siaga, Antisipasi Dini Karhutla. Puncak Kemarau di Sumsel Hanya 2 Bulan

Musim Kemarau di Sumsel-foto: sumeks-

BACA JUGA:Mulai Masuk Musim Kemarau, Polsek Pedamaran Timur Antisipasi Karhutla Sejak Dini, Ini yang Dilakukan

"Kita juga melakukan sosialisasi bahaya karhutla bersama stakeholder dan perangkat desa untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan karhutla," beber Pathi.

Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pengaktifan sembilan pos pemantau pengendalian karhutla.Pos induk yang menjadi pusat koordinasi dan operasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan berada di Kecamatan Bayung Lencir.

Pos ini memiliki kapasitas 250 orang dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti ruang rapat, asrama personil, gudang peralatan pemadaman, dan mobil pemadam kebakaran. "Posko induk ini berfungsi sebagai tempat koordinasi terpadu untuk operasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan," kata Pathi.

Selain pos induk, terdapat juga pos pemantau lainnya yang berada di beberapa titik strategis. Meliputi Dusun V Muara Baru Desa Muara Medak, Dusun VII Mekar Jaya Desa Muara Medak, Desa Talang Nyamuk, Desa Mendis, Desa Pulai Gading, Desa Kepayang, Dusun I Desa Muara Merang, dan Dusun III Pancoran Desa Muara Merang. 

Pos-pos ini memiliki kapasitas 10 orang dan dilengkapi dengan perlengkapan pemadam kebakaran seperti motor, tempat tidur, mobil damkar, dan alat pemadaman lainnya. 

BACA JUGA:Libatkan Semua Pihak Antisipasi Karhutla

BACA JUGA:Hadapi Karhutla, 53 Perusahaan Uji Kelayakan

"Pos  berfungsi sebagai garda terdepan dalam operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan," tambahnya. Pathi Riduan menekankan pentingnya kesiapsiagaan dan kerja sama seluruh elemen masyarakat dalam mencegah dan menanggulangi karhutla.  "Kami berharap dengan adanya pos-pos pemantau ini, respon terhadap kebakaran hutan dan lahan bisa lebih cepat dan efektif," terangnya.

Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Muba, Ahmad Toyibir SSTP MM, mengatakan,  pihaknya terus melakukan monitoring dan evaluasi (monev) sarana dan prasaran karhutla perusahaan perkebunan di Kabupaten Muba.

" Kita sidak sapras karhutla, agar siaga menghadapi kebakaran," ujar Ahmad Toyibir.  Dinas Perkebunan Kabupaten Muba, juga telah menggalakan program alat dan mesin pertanian (Alsintan). Yakni penyediakan 8 alat berat untuk membuka lahan pertanian dan perkebunan bagi warga.  Ini bertujuan agar warga tak melakukan pembakaran dalam membuka lahan.

Kepala Pelaksana BPBD Ogan Ilir, Edy Rahmat menyebut pihaknya masih belum menetapkan status terkait karhutla tahun ini. "Belum, karena syaratnya masih belum terpenuhi. Minimal itu kalau sudah 5 kali kejadian karhutlah, baru kita menetapkan status siaga darurat," ujarnya. 

Selain itu, di wilayah Ogan Ilir masih cukup intens turun hujan. Sehingga beberapa wilayah yang potensi terbakar di tahun sebelumnya masih cukup basah. "Catatan kami, di tahun ini masih belum ada laporan karhutla," sebutnya. 

BACA JUGA:Ekosistem Purun Danau Desa Menang Raya, Pedamaran, OKI, Sumatera Selatan Pasca Karhutla Tahun 2023

BACA JUGA:Mulai Juni Siaga Karhutla, Elnino Masih Melanda Tahun Ini

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan