https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Suhu Ekstrem, Temperatur suhu 42-45 drajat. Jamaah Haji Banyak Itikaf di Masjidil Haram

Temperatur suhu 42-45 drajat di kota mekah Al Mukaromah, banyak jamaah haji asal kloter II gelombang pertama, asal Lubuklinggau dan Kabupaten Muratara, dehidrasi. Foto:Dok/Sumateraekspres.id--

LUBUKLINGGAU-SUMATERAEKSPRES.ID-Temperatur suhu 42-45 drajat di kota Mekah Al Mukaromah, banyak jamaah haji asal kloter II gelombang pertama, asal Lubuklinggau dan Kabupaten Muratara, dehidrasi. Sejumlah jamaah haji tersebut, mau tidak mau harus menjalani perawatan intensif di kota Mekah Al Mukaromah.

         Pembimbing jamaah haji asal kota Lubuklinggau, Hasbi saat dihubungi Minggu (9/6) sekitar pukul 16.00 WIB, mengungkapkan saat ini mereka tengah melakukan sejumlah pengecekan persiapan untuk pelaksanaan tawaf di Arofah Di Kota Mekah Almukharomah.

       Saat ini sejumlah jamaah kloter II, sudah berada di kota Mekah, sejumlah persiapan yang dilakukan seperti pengecekan tenda, lokasi tidur, masalah sanitasi, toilet, transportasi jamaah, maupun menu makanan juga dilakukan.

         "Sekarang suhu sekitar 42 drajat, memang cuaca cukup panas dan kita minta agar jamaah tidak melakukan banyak aktivitas diluar ruangan yang langsung terpapar matahari," katanya. Seluruh jamaah juga dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih dan mengkonsumsi buah buahan yang banyak mengandung air.

BACA JUGA:Panduan Pelaksanaan Dam Haji 2024, Berikut Kriteria dan Standar RPH

BACA JUGA:Tahapan Puncak Haji Armuzna 1445 H Diumumkan, Berikut Tanggal Penting untuk Diperhatikan Jemaah Haji


        Dari sekian banyak jamaah kloter 2 khususnya dari wilayah Lubuklinggau dan Muratara, terpantau juga banyak yang alami dehidrasi, sehingga jatuh sakit dan diperlukan perawatan medis lebih lanjut.

         "Ada beberapa jamaah kita yang memang sakit, itu dari Madinah sudah mulai banyak yang sakit. Saat ini kita sudah di Mekah. Mungkin karena perbedaan suhu yang cukup signifikan, sehingga banyak membuat daya tahan tubuh jamaah melemah khususnya, untuk jamaah yang usia sudah lanjut," jelasnya.

       Namun perawatan intensif terus dilakukan, oleh tenaga medis yang sudah disiapkan. Terkait persiapan bermalam di Muzdalufah, lempar jumroh, dan tawaf di Arofah. Hasbi mengatakan, sudah ada sejumlah perbaikan perbaikan yang dilakukan dari pihak pengelolah maupun kerajaan Arab Saudi.

        "Dalam satu tenda bisa menampung 400 jamaah, sekarang sudah ada perbaikan perbaikan. Mulai dari kasur satu jamaah satu kasur, pentilasi udara diperbanyak, Penambahan toilet dan lainnya. Intinya untuk tahun ini persiapan lebih detail lagi dari pada tahun sebelumnya," jelasnya.

BACA JUGA:Ini Tips dari Perdokhi agar Jamaah Haji Terhindar dari Heatstroke

BACA JUGA:DPR RI Desak Tindakan Tegas terhadap Travel Haji Nakal


        Sementara itu, Kapolres Mura AKBP Andi supriadi yang juga melakukan ibadah haji, saat dikonfirmasi membenarkan jika saat ini suhu di kota Mekah Al Mukaromah cukup tinggi. "Sekarang suhu sekitar 42 drajat, saya dengan persiapan salat zuhur. Suhunya panas," ujarnya.

         Informasi dihimpun, karena perbedaan suhu yang cukup signifikan. Antara indonesia dan kota suci Mekah Al Mukaromah, banyak jamaah asal Indonesia lebih banyak memilih melakukan itikaf siang hari di masjidil Harom. Karena di seputar masjidil Harom banyak di dapati pendingin udara, sehingga temperatur suhu menjadi sejuk ketimbang di luar masjid.

       Untuk jamaah asal Kabupaten Muratara saat ini berjumlah 59 Jamaah, sedangkan untuk Jamaah asal kota Lubuklinggau yang tadinya berjumlah 324, menjadi 323 karena salah satu jamaah meninggal dunia saat tiba di kota Madinah.(zul)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan