Tuntut Kenaikan Upah
**Security PT TEL Mogok Kerja
MUARA ENIM – Ratusan security yang tergabung dalam Serikat Pekerja Security PT TEL, Selasa (21/2) melakukan aksi mogok kerja selama tiga hari. Saat ini tuntutan Serikat Pekerja masih dimediasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Muara Enim
Dalam mediasi tersebut, pihak SPS PT TEL diwakili Ketuanya Supardi serta beberapa security yang bertugas di PT TEL, sementara dari pihak perusahaan PT Absolute Service selaku vendor dari security yang ditugaskan di PT TEL dihadiri oleh Operation Support Manager, Sita Desyanti dan Site Manager Firdaus.
Ketua SPS PT TEL, Supardi meminta adanya kenaikan upah setidaknya 20 persen dari gaji pokok yang diterima setiap bulannya. "Kalau gaji per bulannya itu Rp3.550.000, artinya bila 20 persen sekitar Rp700 ribu," ujarnya.
Dikatakan, sempat ada tiga kali perundingan perusahaan dalam hal ini PT Absolute Service mengaku hanya mampu menaikkan gaji Rp25 ribu, lalu berunding lagi jadi Rp50 ribu. "Yang ketiga mereka mampu menaikkan Rp8 ribu. Kami belum sepakat karena nilainya itu terlalu jauh," bebernya. BACA JUGA : Bedah Rumah Baznas, Rumah Ermawati dan Mahesa Kini Tak Lagi Kehujanan
Untuk itu, dirinya berharap adanya Disnakertrans sebagai mediator ada kesepakatan yang bisa tercapai. "Kami harap jangan ada deadlock, yang penting berunding dulu sampai sepakat, karena tak ada kenaikan upah sejak 2 tahun," tuturnya.
Sebagai bentuk protes, 235 security melakukan mogok kerja tiga hari, 20-22 Februari 2023. "Walaupun nanti tidak sampai 20 persen paling tidak mendekati," harapnya.
Operation Support Manager PT Absolutez Sita Desyanti mengatakan untuk kenaikan 20 persen dari upah sepertinya terlalu tinggi dan tidak realistis bagi perusahaan. "Untuk kenaikan upah ini tidak bisa diputuskan saat ini, karena itu bisa diputuskan pimpinan perusahaan," tukasnya.
Mediator Disnakertrans Muara Enim, Iwan Efandri mengatakan akan dilakukan penjadwalan mediasi antara kedua belah pihak. "Dari PT Absolute akan berkoordinasi dengan pimpinannya, mediasi akan dijadwalkan kembali, kita hanya memfasilitasi mediasi dan memberikan beberapa saran tinggal perundingan para pihak," pungkasnya. (Way/)