Investasi Sumsel Berhasil Over target
PALEMBANG - Provinsi Sumsel berhasil menorehkan investasi over target sepanjang tahun 2022. Dari target Rp41 triliun, tercapai Rp41,123 triliun. Ada sepuluh perusahaan yang menanamkan investasi terbesar dalam realisasi investasi sepanjang tahun 2022, yakni PT Huadian Bukit Asam Power dengan investasi Rp5,11 triliun.
Kemudian PT Oki Pulp & Paper Mills Rp4,05 triliun, PT Waskita Sriwijaya Tol Rp2,59 triliun dan PT Shenhua Guohua Lion Power Indonesia Rp2,20 triliun. Selanjutnya PT Supreme Energy Rantau Dedap Rp1,31 triliun, PT Hutama Karya Rp1,06 triliun, PT Indonesia Fibreboard Industry Rp670 miliar, PT Pamapersada Rp540,79 miliar, PT Wahana Bandhawa Kencana Rp497,1 miliar, dan PT Bumi Sawit Permai Rp470,97 miliar.
Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Provinsi Sumsel, Budhy Darma mengatakan 10 perusahaan itu berperan besar terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang bertujuan mensejahterakan masyarakat. "Investasi ini mampu mensejahterahkan sekaligus membantu Pemprov Sumsel dalam rangka meningkatkan PAD,” ungkap Budhy.
Dikatakan, hasil data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terbuka Satu Pintu (DPMPTSP) mencatat Provinsi Sumsel juga berhasil melampaui realisasi investasi 2021 Rp30,26 triliun, sementara 2022 Sumsel mencapai bahkan melampaui target dengan hasil realisasi Rp41,12 triliun atau sebesar 135,89 persen.
Terkait hambatan investasi, Budhy mengatakan sudah tidak ada permasalahan yang menghalangi. Saat ini, kata dia, 90 persen proses secara online semakin mempermudah karena meminimalisir terjadinya pungli maupun keterlambatan. “Izin itu bisa dibuat dari rumah, sekarang sudah tidak ada hambatan lagi insya Allah,” jelasnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan hasil positif yang diraih Sumsel dalam realisasi investasi tak terlepas peran DPMPTSP tingkat provinsi maupun kabupaten/kota Sumsel. "Koordinasi dan sinergi menjadi penting untuk kemajuan bersama," tegasnya.
Kepala DPMPTSP Sumsel, H Yusapta Yudha Kurnia SE MM mengatakan investasi yang banyak dari penamanan modal dalam negeri (PMDN). Di antaranya transportasi, gudang dan telekomunikasi, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan. Lalu konstruksi, pertambangan dan makanan serta industri.
Sedangkan penanaman modal asing (PMA), investasi banyak bidang listrik, gas dan air, industri kertas dan percetakan. Kemudian pertambangan, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan. “Selain itu, industri makanan, transportasi, gudang dan telekomunikasi menjadi sektor terbesar dalam realisasi investasi triwulan IV 2022. Atau telah menyumbang Rp1,53 triliun dari total capaian triwulan IV Rp8,54 triliun,” paparnya. Disumbang PMDN Rp4,52 triliun dan PMA Rp4,02 triliun. “Dari investasi triwulan IV 2022 mampu menyerap tenaga kerja di Sumsel sebanyak 10.697 orang,” jelasnya. (yun/fad)