Saksi Akhir Hayat Raja Palembang, Awal Kesultanan Palembang

SITUS SEJARAH: Makam Pangeran Sido Ing Rejek hingga kini jadi salah satu situs cagar budaya tujuan wisata sejarah dan napak tilas peziarah. Makam yang sering dikunjungi peziarah ini berada di Desa Sakatiga, Kecamatan Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir. FOTO: --

Pada tahun 1659, dia menggantikan kakaknya menjadi raja. Kemudian pada tahun 1666,  memproklamirkan Kerajaan Palembang menjadi Kesultanan Palembang Darussalam.

Setelah mendapat legalitas dari Kesultanan Turki Usmani. Lalu diangkat menjadi Sultan Abdurrahman yang pemerintahannya berdasarkan Islam, berpedoman kepada Alquran dan hadis.

Sementara itu, kakaknya atau Pangeran Sido Ing Rejek hingga akhir hayatnya berada di Desa Sakatiga. Hingga wafatnya dikebumikan di Desa Sakatiga dekat Pesantren Raudhatul Ulum. 

Juru kunci makam Pangeran Sido Ing Rejek, Anwar menyebut beberapa kali tempat ini kerap dikunjungi peziarah. Baik yang sekadar mengunjungi titik sejarah maupun karena nazar.

BACA JUGA:Gelar Kehormatan Kesultanan Palembang Darussalam, Ini Urut-urutan dan Sejarahnya

BACA JUGA:Bukan Sistem Kasta, Berikut 4 Tingkatan Gelar Kebangsawanan Kesultanan Palembang Darussalam

"Makam Pangeran Sido Ing Rejek hingga kini jadi salah satu situs cagar budaya tujuan wisata sejarah dan napak tilas peziarah," pungkasnya yang sudah menjaga makam sejak 1993 ini.

Anwar berharap, ke depan pemerintah setempat juga ikut peduli dengan situs sejarah yang berada di wilayahnya. Sehingga mendapat perhatian agar keberadaan cagar budaya dapat tetap lestari dan terawat dengan baik. (dik/)


--

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan