Satu Dekade Bangun 1.030 km Ruas Tol
Libur panjang akhir pekan mulai Kamis, 8 Februari 2024 lalu membuat volume kendaraan yang melintasi tol Indralaya - Prabumulih mengalami peningkatan.-Foto: Dian/Sumateraekspres.id-
SUMATERAEKSPRES.ID - SAAT groundbreaking ruas Tol Bakter tahun 2015 silam, Presiden RI Joko Widodo sempat menyampaikan jika JTTS sudah sampai Aceh bakal terjadi percepatan transportasi yang luar biasa.
Transportasi yang, cepat, biaya murah harga barang juga lebih murah. Perjalanan Lampung-Palembang yang biasa ditempuh 8-10 jam, menjadi 2,5-3 jam saja.
BACA JUGA:Hutama Karya Terus Askelerasi Mega Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS)
BACA JUGA:Asyik, 11 Ruas Jalan Tol Ini Gratis Selama Libur Nataru 2024, Apa Saja?
Pernyataan itu pun terbukti, seperti dirasakan Amir dan seluruh pengendara yang melintasi JTTS.
8 tahun kemudian, saat meresmikan Tol Indralaya-Prabumulih di Titik Nol Tol, Presiden kembali mengutarakan tol ini akan meningkatkan kecepatan mobilitas barang dan jasa, sehingga daya saing semakin baik.
“Investasi JTTS ini memang besar, tetapi manfaat bagi negara dan rakyat luar biasa.
Kalau kita bisa menaikkan produktivitas dengan menyambungkan jalan tol ke kawasan pertanian, pariwisata, perkebunan, industri, maka manfaatnya besar sekali,” ungkap Jokowi.
Ini pun sudah terwujud layaknya dirasakan masyarakat Desa Karangan dan Sungai Sodong.
Proyeksi awal, estimasi biaya investasi JTSS mencapai Rp538 triliun untuk 24 ruas dengan panjang 2.812 km.
Meskipun nilainya fantastis, Hutama Karya tetap mengupayakan pembangunan JTTS sesuai target. Pada tahap I, Presiden Joko Widodo berharap HK bisa menyelesaikan 14 ruas paling lambat 2024.
Total biaya pendanaan tahap I sebesar Rp133,8 triliun dengan panjang ruas 1.064 km. Selama satu dekade berjalan, HK sudah merealisasikan pembangunan JTTS sepanjang 1.030 km.
“Pada tahun 2024 fokus kita menyelesaikan JTTS tahap I,” ungkap Direktur Operasi III Hutama Karya, Koentjoro dalam keterangannya. Di sela-sela itu, HK juga mulai mengebut pengerjaan JTTS tahap II, di antaranya ruas Tol Betung-Tempino-Jambi Seksi 3 Bayung Lencir-Tempino (34 km) dengan skema Dukungan Konstruksi (Dukon) dan Tol Lingkar Pekanbaru (30,5 km).
Komitmen ini penting karena Perseroan menyadari betapa besar peran JTTS bagi perekonomian negeri. “Kehadiran JTTS memiliki efek berganda bagi Sumatera, hal ini dapat dilihat dari munculnya perekonomian baru di sejumlah wilayah,” tambah Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan, Tjahjo Purnomo.
BACA JUGA:4 Etika Mendahului di Jalan Tol yang Aman Buat yang Baru Pertama Kali