Kurang Surat Suara hingga Lewati Banjir

LEWATI BANJIR: Petugas angkut logistik melewati daerah banjir di Muratara, kemarin pagi, sebelum pencoblosan.-foto : zulkarnain/sumeks-

SUMSEL  -  Penyelenggaran pemilu serentak 2024 di wilayah Sumsel, secara umum kondusif, aman, dan lancar. Meski masih ada sedikit ‘belepotan’ di sana-sini dari pihak penyelenggara. Seperti kekurangan surat suara, miskomunikasi antarpenyelenggara, selain faktor alam. 

Temuan Sumatera Ekspres, Pemilu 2024 jadi hari yang bersejarah tersendiri bagi Yanuar Mahendra (33). Warga binaan Lapas Muara Enim itu dinyatakan bebas, usai mencoblos di TPS Khusus Lapas Muara Enim, Rabu (14/2).

Yanuar menghirup udara bebas setelah selesai menjalani hukuman perkara narkoba. “Alhamdulillah bebas, setelah 4 tahun 8 bulan menjalani pembinaan di sini (lapas, red)," ucapnya, sujud syukur di depan pintu Lapas Muara Enim, kemarin.

Dia sangat merindukan istri dan kedua anaknya yang masih kecil-kecil. Sebab, sewaktu dirinya tertangkap, anak pertamanya baru berusia 2 tahun. Sedangkan anak keduanya baru 21 hari. “Jadi kangen nian pengen ketemu mereka," tuturnya.

Yanuar mengambil hikmah dari menjalani hukuman di Lapas Muara Enim.  "Aku ikut pembinaan pesantren, memberikan perubahan yang sangat besar di hidup aku. Sebelumnya aku tidak bisa membaca Alquran, Alhamdulillah sekarang sudah khatam berkali-kali. Aku belajar dari O,” katanya.

BACA JUGA:Pejabat Kompak Kendarai Motor ke TPS Berharap Pemilu di Sumsel Jadi Contoh Daerah Lain

BACA JUGA:HARGA NAIK: Harga beras di Pasar Kayuagung kembali diperkirakan naik setelah pemilu.

Bahkan dirinya bercita-cita, setelah kebebasannya ini ingin menjadi guru mengaji. "Pengen nian ngajar ngaji, yang pertama jelas ke anak-anak aku dulu. Ini niatan aku untuk bisa mengajar ngaji," ulasnya.

Untuk menghidupi keluarga, dia akan kembali berkebun karet di kampungnya, Desa Suka Merindu, Kecamatan Lubai, Muara Enim. “Kemarin aku salah pergaulan, jadi dihukum. Tapi itu semua ada hikmahnya, banyak pelajaran yang didapat," imbuhnya

Terkait Pemilu 2024, Yanuar mengucapkan terima kasih Lapas Muara Enim memikirkan warga binaannya untuk tetap bisa mencoblos. Menyalurkan hal suaranya untuk menentukan pemimpin bangsa. “Aku tadi dapat 4 kertas suara, yang DPRD Muara Enim tidak dapat. Karena Lubai, bukan dapil sini,” pungkasnya.

Di Kabupaten Muratara, penyelenggara pemilu yang dikawal Polri dan TNI, mendapat banyak tantangan demi masyarakat bisa mencoblos. Harus melintasi banjir menggotong logistik pemilu, terjebak lumpur, hingga hilang sinyal telekomunikasi di beberapa kecamatan wilayah Kabupaten Muratara.

Sebab, hingga kemarin banjir masih menggenangi sejumlah wilayah Kecamatan Rawas Ilir. Yakni, Desa Translok Pauh, Batu Kucing, dan Tanjung Raja. “Mau tidak mau pemilihan harus tetap berjalan, meski saat ini masih ada sebagian warga di wilayah kita yang kebanjiran," kata Andri, salah satu petugas PPS di wilayah Kecamatan Rawas Ilir, pagi kemarin.

BACA JUGA:Jadi Tersangka Kasus Narkoba Gegara Cinderella Tewas Diduga OD, Pangeran K Gagal Coblos Pemilu 2024

BACA JUGA:Quick Count Unggulkan Prabowo-Gibran, KPU Minta Masyarakat Bersabar, dan Tunggu Hasil Perhitungan Resmi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan