Ternyata Ini Asal Usul Nama Pulau Sumatera, Wajib Tahu Ya

Ternyata Ini Asal Usul Nama Pulau Sumatera-Foto: Net-

SUMATERAEKSPRES.ID - Sumatera, sebuah pulau yang mempesona dan sarat dengan sejarah yang kaya, menyimpan misteri di balik asal-usul namanya.

Jelajahi jejak sejarah yang membentuk identitas pulau ini dari zaman kuno hingga era modern.

Sejak zaman kuno, Pulau Sumatera telah dikenal dengan berbagai nama dan julukan. Musafir Arab pada masa lalu menyebutnya dengan nama Serendib, yang merupakan transliterasi dari nama Swarnadwipa.

Sementara itu, ahli geografi Persia Abu Raihan al-Biruni, yang mengunjungi Sriwijaya pada tahun 1030 Masehi, menyebut negeri ini sebagai bagian dari Pulau Serendib.

BACA JUGA:Jejak Sejarah Buah Zuriat: Perjalanan Kaya Akan Budaya dan Tradisi Dari Tanah Afrika Timur

BACA JUGA:Makna Budaya di Balik Corak China Ikan Louhan: Karya Seni Alam yang Mengagumkan

Bangsa Yunani kuno juga memiliki nama untuk Pulau Sumatera, yang mereka sebut sebagai Taprobana.

Claudius Ptolemy, seorang ahli geografi Yunani pada abad ke-2 Masehi, menggunakan istilah ini dalam karyanya.

Dia bahkan menggambarkan daerah Asia Tenggara dan menyebutkan adanya "Negeri Barosai" di Pulau Taprobana, yang merupakan pantai Sumatera dan terkenal sebagai penghasil kapur barus.

Naskah-naskah kuno lainnya juga memberikan gambaran tentang kekayaan dan keindahan Pulau Sumatera.

BACA JUGA:Ini Dia 10 Budaya Yang Paling Dikenal Oleh Orang Lain!

BACA JUGA:Wow! 5 Negara Terkecil di Dunia Ini Punya Sejarah dan Budaya yang Luar Biasa

Dalam naskah Yunani tahun 70 yang berjudul "Ferry Paulus Tes Erythras Thalasses", Taprobana juga dijuluki sebagai "Crushes", yang berarti Pulau Emas. Kitab geografi Genesis bahkan menyebutnya sebagai "Crushes Sora" atau Semenanjung Emas.

Jejak pedagang dari berbagai penjuru dunia juga tergambar dalam sejarah Pulau Sumatera.

Mereka tidak hanya mencari emas, tetapi juga rempah-rempah seperti kemenyan dan kapur barus yang khas dari wilayah ini.

Para pedagang Nusantara telah menjelajahi jalur perdagangan hingga ke Asia Barat dan Afrika Timur, membawa kekayaan dan kebudayaan dari Sumatera.

Dalam kitab suci umat Yahudi, Melakim atau Kitab Raja-Raja pasal 9, disebutkan bahwa Nabi Sulaiman menerima emas dari Pulau Ophir, sebuah negeri yang dikaruniai Tuhan dengan kekayaan dan kesuburan tanahnya.

Banyak ahli sejarah menduga bahwa Pulau Ophir ini terletak di Sumatera.

Seiring berjalannya waktu, Pulau Sumatera juga mengalami perubahan dalam penyebutan namanya.

Dari Pulau Suwarnadwipa atau Pulau Mas pada masa Sriwijaya, hingga identitas Samudra yang melambangkan kekuasaan luas Sriwijaya, hingga akhirnya menjadi Sumatera pada abad ke-13 hingga ke-15.

Perubahan ini tidak lepas dari interaksi dengan pelaut dan penjelajah dari berbagai negara, seperti yang dicatat oleh Ibnu Batutah pada tahun 1345.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan