Kecamatan Air Salek: Sejarah, Perkembangan, dan Identitas Wilayah
-Foto: KECAIRSALEK.BANYUASINKAB.GO.ID-
SUMATERAEKSPRES.ID-Kecamatan Air Salek, salah satu wilayah administratif di Kabupaten Banyuasin, memiliki sejarah yang kaya sebagai bagian dari pemekaran wilayah yang bertujuan mempercepat pembangunan dan mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat.
Resmi berdiri pada 12 Desember 2006, kecamatan ini merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Makarti Jaya dan Kecamatan Muara Padang.
Awalnya, Kecamatan Air Salek hanya terdiri dari 11 desa. Namun, seiring waktu, jumlah desa di wilayah ini bertambah menjadi 14 pada tahun 2012, mencerminkan pertumbuhan penduduk dan dinamika pembangunan yang terjadi di kawasan tersebut.
Perkembangan Wilayah dan Batas Administratif
BACA JUGA:Kisah Inspirasi: Sejarah 3 Tokoh Pahlawan Nasional Asal Sumatera Selatan
BACA JUGA:Asal Usul Daerah Komering, Simak Yuk Sejarahnya
Kecamatan Air Salek mencakup area seluas 338,57 kilometer persegi, dengan topografi yang didominasi dataran rendah pada ketinggian 0–50 meter di atas permukaan laut.
Berbatasan dengan Selat Bangka di utara, Kecamatan Air Kumbang di selatan, Kecamatan Muara Sugihan dan Muara Padang di timur, serta Kecamatan Makarti Jaya dan Muara Telang di barat, wilayah ini strategis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berbasis perikanan, pertanian, dan perkebunan.
Menurut data tahun 2014, jumlah penduduk Kecamatan Air Salek mencapai lebih dari 37.000 jiwa.
Mayoritas penduduknya beragama Islam dan memiliki budaya gotong royong yang kuat dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Asal Usul Daerah Pedamaran
BACA JUGA:6 Tarian Tradisional Palembang, Simbol Keanggunan Putri Sriwijaya
Tantangan Air Bersih
Meskipun Kecamatan Air Salek memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, persoalan air bersih menjadi salah satu tantangan utama.
Beberapa desa, terutama di daerah pesisir, menghadapi krisis air bersih saat musim kemarau. Warga sering kali harus membeli air galon atau memanfaatkan air payau untuk memenuhi kebutuhan harian mereka.
Upaya pemerintah daerah dan masyarakat terus dilakukan untuk mencari solusi jangka panjang, seperti pembangunan fasilitas air bersih dan pengelolaan sumber daya air secara lebih efektif.