Luas Tanam Menurun, tapi Produktivitas Naik
TERENDAM: Petugas Pengendali Organik Pengganggu Tanaman Kecamatan Jejawi, Nora Sestria SP bersama petugas lainnya saat turun langsung memantau sawah yang terendam. FOTO: NISA/SUMEKS--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Horikultura (DPTPH) Sumsel mencatat luas tanam yang dipanen tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Kendati begitu, terjadi peningkatan untuk produktivitas lahan pertanian.
Kepala DPTPH Sumsel, Bambang menjelaskan kinerja tahun lalu (Januari-Desember), luas tanaman panen mencapai 502.162 ton untuk padi. Angka ini memang menurun dibanding tahun lalu. "Banyak faktor yang menyebabkan luas tanaman yang berkurang," katanya, kemarin.
BACA JUGA:Tambah 10 Ribu Hektare Lahan Pertanian Baru
BACA JUGA:Hasil Pertanian Bisa Beragam dan Meningkat, Inilah Sistem yang Bisa Dilakukan Petani
Di antaranya el-nino yang menyebabkan lahan tidak dapat dilakukan penanaman. Kendati begitu, Pemprov Sumsel tetap punya program ungulan berupa pemberian sarana dan prasarana untuk lahan yang remove, marginal, dan dianggap tidak produktif.
"Pemprov memberikan bantuan benih, pupuk dan pestisida agar lahan bisa produktif seluas 10 ribu hektare," papar dia.
Dengan bantuan ini, lanjut Bambang, meski luas tanam menurun namun produktivitas meningkat. Tahun 2022, produktivitas lahan hanya 5,2 ton per hektare. Terus meningkat menjadi 5,5 ton dan pada akhir 2023 produktivitas mencapai 5,6 ton per hektare.
"Kita tunggu saja data fix dari BPS terkait produkvitas lahan. Namun kita targetkn 2024 nanti produktitas luas panen naik hingga 12,39 persen," katanya.
Artinya, ada peningkatan luas panen mencapai 60.204 hektare dari total luas lahan 564.366 hektare. "Ada peningkatan 26 ribu hektare lahan pertanian di 2024," sebutnya.
Untuk itu, pihaknya akan menggali lahan yang produktivitasnya masih rendah dan di bawah 5 ton per hektare. "Lahan produktif yang masih rendah akan kita dampingi dan bantu baik menggunakan dana APBN maupun APBD,” tegasnya.
Kendala lain turunnya hasil panen lahan pertanian karena saat ini Sumsel mengalami bencana banjir. Alhasil ada tujuh daerah yang tanaman padinya terendam dan tidak dapat produksi. Ke tujuh daerah tersebut yakni OKI, Musi Rawas, Muba, OKU Timur, Empat Lawang, Musi Rawas Utara dan PALI. Daerah paling parah OKU Timur.
"Total luas area teredam banjir, yakni 1.978 hektare masa pertanaman dan 11, 3 hektare masa penyemaian. Total ada sekitar 2 ribu hektare lahan gagal panen," tegasnya.
Untuk lahan ini gagal panen dan terendam ini, pihaknya akan memberikan bantuan benih. "Segera kita berikan, sekarang tim lagi melakukan identifikasi dan menunggu usulan bantuan bibit," pungkasnya.
Sementara khusus Palembang meski bukan daerah produsen beras, kota ini masih memiliki lahan pertanian sawah produktif di wilayah pinggiran kota.