Debat Panas soal Pertahanan, Moderator Terpaksa Berulang Kali ‘Mohon Tenang’
DEBAT KETIGA Suasana debat ketiga capres tadi malam (7/1) mengangkat tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik dan politik luar negeri.-Foto: Ist-
“HP kita, komputer kita diserang oleh cyber attack. Lebih 800 juta cyber attack. perdagangan manusia, perdagangan anak. Perempuan anak-anak menjadi korban lebih dari 3 ribu orang. Narkoba menyerbu Indonesia, 4,8 juta orang terpapar narkoba. Keluarga- keluarga kita menderita karena narkoba ini. Dan itu pedih sekali. Belum lagi pencurian ikan, pencurian pasir itu menandakan bahwa kita kebobolan,” bebernya.
Menurutnya, lebih jauh lagi ironisnya, Kementerian Pertahanan menjadi kementerian yang dibobol oleh hacker 2023. “Sebuah ironi. Karena itu kita ingin mengembalikan. Dan 700 triliun anggaran kementerian pertahanan tidak bisa mempertahankan itu. Justru digunakan untuk membeli alat-alat alutsista yang bekas,” kata dia.
Ia juga menyoroti soal kesejahteraan tentara, “Tentara kita lebih dari separuh tidak memiliki rumah dinas. Sementara menterinya, menurut Pak Jokowi, punya lebih dari 340 ribu hektare tanah di republik ini. Ini harus diubah,” tutur Anies.
BACA JUGA:Jelang Debat Ketiga, Ini Pernyataan Optimis dari Para TKD
BACA JUGA:Jangan Lewatkan, Debat Bagian Ketiga Capres, Ini Tanggal dan 4 Fokus Utama Debat!
Sedangkan capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dalam menyampaikan visi misinya dan turut menyindir orang-orang yang berbicara tanpa data. "Saya berpandangan pak Anies juga terlalu teoritis, semuanya bagus indah. Tetapi yang nyata tentang masalah AI, cyber, teknologi tinggi dan sebagainya adalah sumber daya manusianya, awaknya," ujar dia.
Ia mengatakan, Indonesia punya pertahanan yang kuat. “Mungkin ada yang asal bicara tanpa data, mungkin didorong oleh ambisi yang menggebu-gebu sehingga tidak objektif,” cetusnya.
Menurut Prabowo, sebagai Menteri Pertahanan berpegang kepada doktrin, kepada strategi nasional, dan semuanya adalah atas dasar kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia.
“Saya mampu mempertanggungjawabkan dan saya berkeyakinan hanya dengan pertahanan yang kuat, kita akan dihormati, kita akan menjaga kepentingan nasional kita,” tambahnya.
Kekuatan nasional harus ada kekuatan militer. Tanpa kekuatan militer. “Sejarah peradaban manusia mengajarkan bahwa bangsa tanpa itu akan dilindas, seperti di Gaza sekarang ini. Akan diambil kekayaannya, akan diusir dari tanah airnya. Tidak bisa tidak, kita harus kuat, kita harus kuat," tandasnya.
BACA JUGA:Evaluasi Pertanyaan Singkatan Debat Capres
BACA JUGA:Tema Ekonomi, Semua Cawapres Yakin Maksimal, Debat Kedua Malam Ini
Prabowo tertawa kala Anies menyindir soal utang negara digunakan untuk membeli alutsista bekas. Dia menyebut Anies sebagai profesor yang tidak mengerti pertahanan . "Sekali lagi Pak Anies ngomong-ngomong bahan bekas, rupanya mas Anies tidak mengerti pertahanan. Saya bersedia mengundang Pak Anies diskusi di tempat yang Anda suka," kata Prabowo.
"Saya akan bawa data yang sebenarnya. Jadi barang-barang bekas itu menurut saya menyesatkan rakyat. Tidak pantas seorang profesor ngomong gitu," ujarnya. Prabowo menyebutkan bahwa 50 persen alat utama sistem senjata (alutsista) TNI memang bekas, tetapi usianya masih muda.
Dalam debat yang berlangsung tadi malam, beberapa kali Prabowo menegaskan sepakat dengan apa yang disampaikan capres Ganjar. Sedangkan Anies dan Prabowo melanjutkan seteru pendapat. Tadi malam fokus debat keduanya terkait isu pertahanan. Bahkan Anies berikan nilai lima untuk kinerja Kementerian Pertahanan.