Penanganan Konflik Sosial Kesiapan Pemilu 2024, Berdasarkan Kepemimpinan Model Aigle & Intuitif Leadership
Kapolres Rembang AKBP Suryadi SIK MH--
Oleh sebab itulah, menjadi penting dan mendesak untuk adanya penyesuaian yang cepat di tubuh Polri yang merupakan garda terdepan dalam pencegahan dan penangan konflik serta penegakan hukum selama penyelenggaraan Pemilu.
Kepemimpinan pimpinan Polri baik di tingkat kecamatan, kota, provinsi hingga pusat dituntut untuk adaptif, yang jika tidak
mampu menyesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan zaman dan masyarakat, maka akan terjadi pengulangan konflik sosial sebagaimana yang terjadi pada tahun 2019 lalu.
Kepemimpinan yang adaptif tersebut merupakan wujud dari model agile dalam upaya Polri untuk pencegahan dan strategi
penangan konflik sosial.
Adapun Intuitif memiliki makna :
Pertama, Scientific Inguiry yang memuat tentang validity, clear, based on science, empirical.
Pada intinya, scientific inguiry merupaka model kepemimpinan berbasis ilmu pengetahuan dan dapat dipraktikan dilapangan.
Pemahaman ilmiah dan intelektual dinilai sebagai modal dasar bagi Polri dalam upaya pencegahan dan penangan konflik sosial pada Pemilu 2024.
Tanpa kemampuan scientific inguiry, dinilai sulit bagi Polri untuk memetakan potensi-potensi konflik termasuk mitigasi atas potensi tersebut.
Kedua, menggunakan teknologi berbasis dan dan Informasi. Era teknologi memudahkan Polri dalam upaya pencegahan dan penanganan konflik sosial pada Pemilu 2024.
Pemanfaatan teknologi dinilai berdampak besar sebagai sarana edukasi dan sarana komunikasi kepada masyarakat untuk mengetahui rambu-rambu dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 serta memberi pemahaman bagi Masyarakat untuk menimbulkan sikap yang dapat berpotensi pada perpecahan.
Ketiga, pemanfaatan jejaring. Polri tidak mampu berdiri sendiri, Polri perlu sinergitas dengan institusi lain seperti TNI, dan Lembaga penyelenggara Pemilu khususnya bersama dengan masyarakat.
Model Polri Presisi juga memuat makna sinergitas Polri bersama Masyarakat, dengan kekompakan jejaring Polri dinilai akan mampu melakukan pencegahan sekaligus penanganan terhadap konflik yang ditimbulkan secara cepat dan akurat.
Keempat, analisis dan inovatif, tidak hanya memiliki kemampuan dalam menganalisis tetapi juga terdapat inovasi untuk melakukan penanganan dan pencegahan konflik sosial pada Pemlu 2024.
Inovasi-inovasi ini tentu dapat hadir dengan keterlibatan Polri bersama masyarakat yang membuka ruang sinergi satu sama lain.
Kelima, adil, fair dan netral. Netralitas Polri pada Pemilu 2024 merupakan kunci agar Polri bersikap berimbang dalam upaya
pencegaha dan penangan konflik sosial.