Strategi Operasi Semut, Basahi Gambut Bekas Pemadaman
TERUS BERASAP: Asap terus mengebul dari kebakaran lahan gambut di daerah Jungkal, Kabupaten OKI, kemarin (2/11). (inset) Wakapolda dan Karo Ops Polda Sumsel meninjau dari dekat upaya pembasahan di Pedamaran, OKI samping Tol Kayuagung, Km 321.- FOTO:Andri/SUMEKS-
Menurutnya, kebakaran ini sudah menjadi sesuatu perlu diantisipasi. Terutama di areal gambut. “OKI ini areal gambutnya sangat luas. Perlu kerja keras,” imbuhnya.
Sebagai yang diberi amanat penanganan karhutla ini, Ditjen Gakkum KLHK memberikan efek jera juga dari kebakaran yang terjadi.
“Bukan hanya sekadar memadamkan, tapi juga cari tahu apa penyebabnya, dan siapa yang bertanggung jawab,” jelasnya.
Ditjen Gakkum KLHK sudah melakukan penyegelan di 16 korporasi, yang diduga ada kelalaian dalam hal penanganan karhutla.
Karena korporasi memiliki kewajiban, dalam hal ini penanganan maupun pencegahan karhutla.
“Penindakan di KLHK, selain instrument pidana, ada juga instrumen sanksi administrasi dan perdata, terkait dengan karhutla di areal konsensinya,” terang Novi.
Meski begitu, Novi mengakui karhutla di OKI sudah mulai menurun walaupun belum tuntas.
”Jadi penyumbang asap ke Palembang, jadi isunya masih agak tinggi,” akunya.
Dibanding Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Selatan (Kalsel) yang dulu mugkin lebih tinggi dari Sumsel, kini mereka sudah turun. “Sumsel masih ISPU tidak sehat,” tuturnya.
Tapi mereka yakin, akan dapat menurunkan menjadi sehat. Dengan dukungan Polri, yang punya jangkauan Bhabinkamtibmas sampai ke desa-desa. “Kami sangat berterima kasih dengan Polri,” ucapnya lagi.
Sementara itu, Kepala Manggala Agni Daops Sumatera XVII/ OKI Edi Satriawan, melaporkan ada 3 locus yang fokuskan untuk penanggulangan karhutla saat ini.
“Karena analisanya, 3 locus ini yang jadi penyumbang asap ke Palembang,” paparnya.
Pertama, Desa Jungkal, Kecamatan Pampangan.
“Dua bulan sudah kami melakukan operasi pemadaman ke sana. Saat ini personel masih melakukan pemadaman dan pembasahan,” jelanya.
Kedua, Hutan Produksi Terbatas (HPT) Pedamaran di Desa Cinta Jaya, Kecamatan Pedamaran Timur.