Dibentuk oleh AI, Dampak Jangka Pendek dan Panjang bagi Generasi Z
Generasi Z tumbuh bersama teknologi. Kini AI membentuk cara mereka berpikir, berinteraksi, dan hidup. Apa dampaknya dalam jangka pendek dan panjang? Foto:Illustrasi--
SUMATERAEKSPRES.ID – Generasi Z — yang lahir di antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an — tumbuh bersama layar, algoritma, dan koneksi tanpa batas.
Mereka bukan sekadar pengguna teknologi, tetapi bagian dari ekosistem digital yang terus berevolusi.
Kini, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) hadir sebagai aktor utama dalam membentuk cara mereka berpikir, berperilaku, dan bersosialisasi.
Namun, sejauh mana AI memengaruhi mereka — tidak hanya hari ini, tetapi juga di masa depan?
Mari kita bedah secara mendalam dampak AI terhadap Gen Z, dari pengaruh yang terasa saat ini hingga efek jangka panjang yang membentuk karakter dan masa depan mereka.
BACA JUGA:Sayonara Yolla Yuliana, Pensiun dari Timnas Voli Putri, Tetap Berkarier di Liga Domestik
Dampak Jangka Pendek: Transformasi yang Sudah Terasa
1. Pergeseran Gaya Konsumsi Informasi
AI yang menenun algoritma personalisasi di berbagai platform — dari media sosial, layanan streaming, hingga e-commerce — menciptakan ruang informasi yang terbatas dan homogen.
Gen Z lebih sering disuguhkan konten yang serupa dengan preferensi mereka sebelumnya.
Konsekuensi:
Terbentuknya “filter bubble” dan “echo chamber” membatasi perspektif baru, mempersempit wawasan, dan meningkatkan risiko polarisasi opini.
BACA JUGA:10 PTN Indonesia Tembus Peta Pendidikan Dunia, UI Rajai Peringkat QS WUR 2026
BACA JUGA:Tol Palembang-Betung Fungsional Mudik 2026, Ditinjau Langsung Kakorlantas Polri
2. Ketergantungan dan Perubahan Fokus Mental
AI yang merekomendasikan konten secara akurat menjadikan Gen Z sangat lekat dengan gawai. Informasi datang dengan cepat, instan, dan tanpa jeda.
Konsekuensi:
Rentang perhatian menjadi singkat, sulit fokus dalam jangka waktu panjang, serta meningkatnya potensi gangguan kecemasan karena overstimulasi digital.
