Koneksikan Jalan Khusus Pertambangan dari Tanjung Enim hingga Merapi, Cik Ujang: Sudah Sangat Layak Dilalui
JALAN KHUSUS: Wakil Gubernur Sumsel H Cik Ujang, meninjau jalan khusus pertambangan batu bara di wilayah Kabupaten Muara Enim, dan Lahat, Senin (11/8), yang menurutnya akan segera dikoneksikan. FOTO: OZZY/SUMEKS--
Dia mengatakan, musibah robohnya jembatan di Muara Lawai beberapa waktu lalu, menjadi pelajaran bersama. Meski menurutnya tidak sepenuhnya disebabkan oleh angkutan batu bara.
"Bukan hanya batu bara yang lewat, ada BBM dan hasil bumi lainnya. Tapi kita tidak menampik bahwa aktivitas kami (angkutan batu bara) cukup dominan di sana," akunya.
Pihaknya kini fokus pada percepatan pembangunan dan koneksi jalan khusus antar tambang hingga ke stasiun kereta api, dan jalur khusus hauling PT Servo Lintas Raya (SLR). “Jembatan yang roboh akan diperbaiki, jembatan baru juga akan dioptimalkan,” ucapnya.
Menurutnya, musibah yang terjadi akibat antrean kendaraan yang tidak terjaga pada malam hari tersebut, menjadi momentum untuk memperkuat infrastruktur penunjang sektor tambang.
"Kami siap berkontribusi, mempercepat pembangunan, dan mengikuti seluruh mekanisme Pemerintah Provinsi Sumsel, karena ini menyangkut jalan dan jembatan negara," ulasnya.
APB Sumsel siap membantu secara teknis maupun financial, sesuai skema yang akan dibahas bersama instansi terkait.
Dia menyebut asosiasi bertindak sebagai jembatan komunikasi antara perusahaan tambang dan pemerintah, untuk memastikan seluruh kegiatan berjalan sesuai aturan.
"Kami tidak hanya mengatur soal produksi tambang, tapi juga distribusi hingga ke pelabuhan dan stasiun. Kami siap mengikuti aturan pusat dan provinsi, termasuk jika nanti dilibatkan dalam pengerjaan infrastruktur," kata Andi.
Saat ini, tercatat sekitar 60 perusahaan tambang batu bara beroperasi di Sumsel, dengan konsentrasi terbesar di wilayah Lahat, Muara Enim, hingga Banyuasin. “Target produksi tahun ini mencapai 147 juta ton,” sampainya.
Andi menambahkan, dengan kapasitas target sebesar itu. pihaknya berharap pemerintah
"Yang penting, solusi terbaik kita cari bersama, dan kami siap membantu secepatnya," pungkasnya.
Sebelumnya saat meresmikan pembangunan jalan khusus yang dibangun PT Levi Bersaudara Abadi (LBA), Gubernur Sumsel H Herman Deru menyampaikan bertahun-tahun lamanya jalan lintas negara yang dilintasi angkutan batu bara hanya menyisakan debu bagi masyarakat.
Pembangunan jalan khusus ini bagian dari solusi, dan harapan baru untuk mengatasi masalah tersebut mulai terwuju
Langkah ini juga merupakan upaya untuk mengatasi masalah pencemaran udara yang selama ini menjadi keluhan warga di sekitar kawasan Merapi.
"Karena ISPU (Indeks Standar Pencemar Udara) lebih dari rata-rata di ambang batas, maka untuk itu saya dorong percepatan,” tegasnya lagi.
