Sektor-sektor yang diprediksi akan menjadi penerima utama kredit baru pada triwulan I 2025 adalah Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Sektor Industri Pengolahan, dan Sektor Perantara Keuangan.
Sektor perdagangan menunjukkan tanda-tanda pemulihan, dengan permintaan yang meningkat seiring dengan stabilitas ekonomi yang lebih baik.
Kebijakan Penyaluran Kredit pada Triwulan I 2025: Lebih Ketat?
Kebijakan perbankan untuk penyaluran kredit pada triwulan I 2025 diperkirakan akan tetap ketat, meskipun masih memberikan ruang bagi sektor-sektor yang membutuhkan pembiayaan.
Hal ini tercermin dalam Indeks Lending Standard (ILS) yang menunjukkan nilai positif sebesar 0,2. Artinya, meskipun ada potensi penurunan suku bunga, standar penyaluran kredit akan tetap selektif dan berhati-hati.
Dalam jenis kredit, penyaluran kredit investasi diperkirakan akan mengalami kebijakan yang lebih ketat. Di sisi lain, kredit modal kerja dan kredit konsumsi tidak diprediksi mengalami perubahan signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
Pengetatan ini juga tercermin dalam kebijakan terkait plafon kredit, suku bunga kredit, serta premi risiko yang lebih tinggi untuk kredit yang dianggap berisiko.
Dengan adanya penyaluran kredit yang lebih ketat, pihak perbankan diharapkan dapat lebih selektif dalam memberikan kredit, sehingga dapat mengurangi potensi risiko gagal bayar dan mendukung stabilitas sektor keuangan di tengah ketidakpastian ekonomi global.