King cobra, yang juga ditemukan di Pulau Jawa, secara khusus, akan membangun sarang untuk telur-telurnya dari dedaunan.
Lalu, induknya akan mengatur dedaunan tersebut dengan kepalanya.
Usai bertelur, induknya bakal mengeraminya dengan cara bertengger di bagian atas sarang.
Menukil laman Kibarer Property, telur kobra diperkirakan menetas saat musim hujan.
Oleh sebab itu, jangan heran bila kamu menemukan banyak anakan kobra berkeliaran ke sana kemari ketika musim hujan tiba.
2. Sarangnya Kemasukan Air
Berbagai jenis ular, termasuk kobra, umumnya tinggal di sarang bawah tanah.
Sarang tersebut didapatkannya dari lubang bekas tupai, tikus, atau binatang lainnya.
Salah satu alasan ular tinggal di sarang-sarang bawah tanah ini adalah untuk melindungi tubuhnya dari suhu panas atau dingin ekstrem.
Diketahui, ular adalah jenis reptil ektotermik.
Itu artinya, ular tidak mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri, alias terpengaruhi lingkungan.
Dengan alasan inilah, ular, termasuk kobra, hidup di bawah tanah.
Lantas, apa hubungannya dengan musim hujan?
Ketika hujan badai turun, ada kemungkinan sarang ular terisi air.
Kondisi tersebut akan memicu ular untuk keluar mencari tempat berlindung baru yang kering dan aman.
Jadi, jangan heran kalau tiba-tiba ada ular di dalam rumahmu.