SUMATERAEKSPRES.ID- Judi online adalah salah satu bentuk ketergantungan atau adiksi perilaku yang bisa menyebabkan terjadinya gangguan fungsi otak.
Hal tersebut bisa mengakibatkan munculnya gangguan mental dan perilaku seseorang, termasuk terhadap anak-anak.
Kecanduan judi online, utamanya pada anak-anak dan remaja, sangat berbahaya karena pertumbuhan dan perkembangan otaknya yang belum matang.
Hal ini dikatakan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa di RSJ Marzoeki Mahdi Bogor, Lahargo Kembaren.
“Kecanduan judi online (pada anak dan remaja) akan membuat terganggunya kemampuan untuk mengolah sesuatu. Selain itu mereka akan sulit menentukan pilihan dan terlalu berani mengambil resiko,” kata Lahargo, melansir RRI.
Lebih lanjut Lahargo mengatakan, perilaku anak yang kecanduan judi online, dapat diketahui dengan memperhatikan sejumlah hal.
“Anak cenderung gelisah, mulai berbohong dan manipulative,” bebernya.
BACA JUGA:Mafia Buka Akses Situs Judol Dijerat TPPU
BACA JUGA:Pinjol Mendanai Judol, Deposit Judi Online Sumsel Tahun 2023 Mencapai Rp472 Miliar
“Setelah itu mereka mulai bergantung pada orang lain terkait masalah finansial. Kalau ada ciri-ciri seperti itu, baru kita beri terapi,” ujarnya menambahkan.
Masih kata dia, kecanduan judi online bukan sesuatu yang tiba-tiba.
Siklus seseorang mulai kenal dan kecanduan judi online diawali dengan kecemasan dan kekhawatirannya terhadap masalah berat yang tengah dialami.
“Mereka cenderung tidak memiliki manajemen stress dan support system yang baik. Lalu mereka mulai coba-coba (bermain judi),” kata Lahargo.
Untuk itu, dirinya menyoroti pentingnya memperbaiki relasi atau hubungan dalam keluarga.
Hal ini dapat mencegah anak terjerat jebakan judi online.