Selain itu, kentang juga mengandung vitamin D, kalsium, zat besi, potasium, vitamin C dan vitamin B6. Berikut detail kadarnya:
• Potasium = 15 persen dari kebutuhan harian.
• Vitamin C = 16 persen dari kebutuhan harian.
• Zat besi = 6 persen dari kebutuhan harian.
• Kalsium = 1,2 persen dari kebutuhan harian.
• Sodium = 0 persen dari kebutuhan harian.
dr. Karin Wiradarma, M.Gizi mengatakan, singkong lebih bagus dari kentang dalam hal indeks glikemiknya. Singkong indeks glikemiknya rendah, sedangkan kentang tinggi. Jadi singkong itu lebih aman buat penderita diabetes melitus. Karena kalori singkong lebih besar daripada kentang, singkong lebih bisa berperan sebagai pengganti nasi.
Kandungan karbohidratnya pun lebih tinggi, sehingga bisa memberikan pasokan energi yang lebih banyak tanpa takut gemuk. Keduanya sama-sama mengandung serat sehingga bisa mempertahankan kenyang lebih lama ketimbang Anda melahap nasi putih.
Harga singkong juga jauh lebih murah daripada kentang. Anda pun bisa menerapkan pola hidup sehat tanpa harus khawatir kantong bolong. Bonusnya lagi, kandungan vitamin C dalam singkong lebih tinggi daripada kentang.
Jika dipasangkan dengan lauk pauk yang sehat dan dengan pengolahan yang tepat pula, maka efeknya bisa meningkatkan daya tahan tubuh. Meski singkong bisa menggantikan nasi putih, perhatikan juga cara pengolahannya.
BACA JUGA:Kurangi Makan Nasi Putih, Ini 4 Makanan Alternatif Pengganti Nasi
BACA JUGA:Variasi Menu Sehat Pengganti Nasi Putih untuk Diet, Yuk Cobain!
Supaya manfaat baiknya tidak hilang, singkong jangan digoreng dan diberikan garam terlalu banyak supaya gurih. Singkong sendiri sudah memiliki rasa gurih alami dan pengolahannya tinggal dikukus atau direbus.
Penyajiannya bisa dipotong-potong, dibiarkan seperti bentuk awal, ataupun dilumatkan seperti membuat mashed potato. Jangan lupa untuk cuci dan kupas dulu kulitnya, lalu masak hingga benar-benar matang demi mencegah keracunan.
Pilihan singkong atau kentang sebagai pengganti nasi pada dasarnya disesuaikan lagi dengan kebutuhan dan kondisi tubuh. Karena itulah, akan lebih baik dan efektif bila Anda berkonsultasi dulu dengan ahli gizi jika ingin benar-benar mengganti nasi putih atau ingin menjalani pola makan tertentu.