Pentingnya pemantauan ketat oleh otoritas kesehatan setempat ditekankan agar kasus tersebut tidak berkembang menjadi wabah.
“Meskipun penyakitnya ringan dan dapat sembuh sendiri, peningkatan kasus mengharuskan alarm pengendalian penyakit menular berbunyi. Edukasi bagi pemerintah, orang tua, dan guru sangat penting untuk mencegah penyebaran, termasuk menghubungi fasilitas kesehatan,” papar Chandra.
Masih kata dia, untuk mencegah penyebaran lebih luas, pentingnya edukasi bagi pemerintah, orang tua, dan pihak sekolah.
Para orang tua disarankan mengenali gejala demam, pembesaran leher, atau bercak merah agar dapat segera menangani penyakit pada anak.
"Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, baik untuk segera ditangani di fasilitas kesehatan terdekat. Dan kalau penyakitnya mudah menular, bagus untuk tidak sekolah dulu,” sarannya.
Di sisi lain ia juga menyoroti guru di sekolah berperan penting dalam pengendalian penyebaran penyakit.
Sekolah harus segera berkoordinasi dengan fasilitas kesehatan apabila beberapa anak menunjukkan gejala serupa untuk mencegah penularan.
BACA JUGA:3 Warga Suspect, Hasil Lab Negatif, Tidak Terinfeksi Virus Cacar Monyet
BACA JUGA:Suspect Cacar Monyet Isolasi Mandiri, Puskesmas Imbau Tidak Keluar Rumah
Penyebaran cacar air dan gondongan menjadi tantangan yang serius.
Hal ini menunjukkan pentingnya tindakan pencegahan dini serta peningkatan kewaspadaan di lingkungan sekolah dan keluarga.
Gondongan, adalah suatu jenis penyakit menular yang disebabkan oleh virus.
Penyakit ini menyebabkan bengkak dan rasa sakit pada kelenjar parotis di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah.
Gondongan mudah menular melalui cairan dari mulut, hidung, dan tenggorokan penderita beguk.
Beguk dapat menular 3 atau 4 hari setelah pembengkakan dimulai.
Masa inkubasi beguk sekitar 14-24 hari dengan rata-rata 17-18 hari.