Bisa Sebabkan Komplikasi Serius, Gondongan Biasanya Diawali Demam, Terjadi Pembengkakan Sisi Wajah dan Leher
Dr dr Yudianita Kesuma SpA(K) MKes. -FOTO: NENI/SUMEKS-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kepala Divisi Tumbuh Kembang Anak RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang, Dr dr Yudianita Kesuma SpA(K) MKes, menjelaskan gondongan atau mumps adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang mempengaruhi kelenjar parotis.
Yakni, kelenjar yang terletak di dekat telinga, berperan dalam produksi air liur. Penyakit ini bisa menyerang orang dewasa ataupun anak-anak. "Gondongan dapat menyebabkan pembengkakan pada kedua sisi wajah dan leher,” jelasnya, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Selain pembengkakan pada sisi wajah atau leher, juga disertai dengan gejala lain seperti demam, sakit kepala, dan nyeri saat mengunyah atau menelan. Penyakit yang disebabkan oleh virus mumps ini, ditularkan melalui droplet atau cairan yang keluar saat penderita batuk, bersin, atau berbicara.
Penyakit ini juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi oleh air liur penderita. “Pada anak-anak, gejalanya mungkin lebih ringan dibandingkan orang dewasa. Tetapi gondongan dapat menyebabkan komplikasi serius,” paparnya.
BACA JUGA:Jangan Salah Kaprah! Kenali Perbedaan Gondongan dan Gondokan yang Harus Diketahui
BACA JUGA:KPU Tetapkan RSUP Mohammad Hoesin Sebagai Rujukan Pemeriksaan Kesehatan Bacakada
Seperti meningitis (radang selaput otak), orchitis (radang testis) pada remaja laki-laki, oophoritis (radang ovarium) pada remaja perempuan, dan masalah pendengaran. ”Melakukan pencegahan terbaik untuk gondongan, bisa melakukan vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella)," katanya.
Vaksin MMR, lanjut dia, biasanya diberikan pada anak-anak dalam dua dosis. Yakni, dosis pertama pada usia 12-15 bulan, dan dosis kedua pada usia 4-6 tahun. Vaksin ini sangat efektif dalam mencegah gondongan dan telah mengurangi kejadian penyakit ini secara signifikan.
Namun kejadian gondongan di Indonesia, termasuk di kota Palembang, tidak banyak tercatat dalam laporan nasional secara terperinci. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, kasus gondongan telah menurun drastis sejak program vaksinasi MMR diperkenalkan secara meluas.
Di berbagai daerah, termasuk Palembang, cakupan vaksinasi MMR terus meningkat. Sehingga membantu menekan jumlah kasus gondongan. “Secara global, di negara yang sudah menerapkan vaksinasi secara rutin, insiden gondongan berkurang hingga 90 persen atau lebih,” imbuhnya.
BACA JUGA:Kenang Jasa Dr Mohammad Hoesin di HKN ke-59, Dokter dan Direktur Pertama RSMH Ziarah dan Tabur Bunga
Sementara di Indonesia, cakupan imunisasi MMR berkisar antara 80-90 persen untuk di beberapa daerah. Meskipun masih ada tantangan dalam memastikan semua anak mendapat imunisasi lengkap.
"Jika vaksinasi terus ditingkatkan, maka kasus gondongan akan semakin jarang terjadi, termasuk di Palembang. Namun jika cakupan vaksinasi menurun atau tidak merata, masih ada risiko terjadi wabah lokal," ulasnya.