Serap Banyak Tenaga Kerja, Sektor Pertanian Masih Miskin, Pengentasan Kemiskinan Tanpa Data Bakal Percuma

Senin 28 Oct 2024 - 21:45 WIB
Reporter : tim
Editor : Edi Sumeks

Kabupaten Banyuasin juga mengalami surplus beras sebanyak 455.941,41 Ton Beras dari total konsumsi 69.931,59 Ton Beras di Kabupaten Banyuasin.  “Sehingga menjadikan Banyuasin jadi lumbung pangan nasional nomor 4 nasional. Tidak menutup kemungkinan bisa naik peringkat ke nomor 1 atau 2," harapnya.

Pemerintah Kabupaten Muratara, mengembangkan pertanian unggulan berbasis ketahanan pangan. Ada beberapa komoditi yang dikembangkan, di lahan garab baru hingga lahan reguler.

“Empat komoditas unggulan yang tengah dikembangkan di Muratara 2024, yakni,  jagung, bawang merah, cabai hingga kacang tanah,” ujar  Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara Ade Mairi, melalui Kabid Pertanian Japrizal, Senin (28/10).

Empat produk ini memiliki keunggulan masing masing. Sperti mudah dikembangkan, memiliki daya tahan dan adaptasi tinggi, tidak memerlukan perawatan khusus, hingga harga komoditi yang cukup menjanjikan. 

"Untuk lahan produktif yang sudah kami kembangkan di 2024 seperti jagung ada 50 hektare, bawang merah 10 hektare, cabai merah 10 hektare, dan yang terbaru kacang tanah 10 hektare," kata Japrizal.     

Untuk pembukaan lahan baru, Dinas Pertanian dan Perikanan menyarankan masyarakat untuk menanam jagung. Karena mudah menyerap unsur hara, tidak memerlukan perawatan khusus dan memiliki harga jual tinggi.

 "Dalam satu hektar bisa panen 4,5 ton dengan harga jagung pipil sekarang sekitar Rp5 ribu per kg. Dalam satu hektar petani bisa menghasilkan Rp22 juta per musim tanam," jelasnya.       

Sementara omoditas bawang merah dan cabai, disarankan untuk komoditi di lahan reguler. Karena memerlukan perawatan khusus. "Harga bawang merah memang tinggi sekitar Rp20 ribu per kg, namun memang harus memerlukan perawatan khusus," ulasnya.

Untuk produk terbaru yakni kacang tanah, "Harganya sekitar Rp15 ribu per kg. Tanaman kacang tanah mudah dikembangkan, butuh sekitar 90 hari dari masa tanam hingga panen," katanya.

Di Kabupaten Empat Lawang khususnya Kecamatan Pasemah Air Keruh, beberapa bulan yang lalu sudah dilakukan panen raya padi Inpari Nutrisi Zinc.  Pj Bupati Empat Lawang Fauzan Khoiri menjelaskan, hasil panen yang melimpah ini menjadi cerminan jerih payah dan dedikasi para petani dalam menjaga ketahanan pangan.

"Hasil panen ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi para petani, tetapi juga menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Empat Lawang, khususnya di Kecamatan Paiker," kata Fauzan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Empat Lawang, Hendra Lezi, menjelaskan bahwa panen raya itu melibatkan lahan sawah seluas 50 hektare. “Benih padi yang digunakan merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian,” bebernya. 

Sementara berdasarkan data yang dikelola oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Empat Lawang, terdapat dua wilayah yang masuk dalam kategori rawan pangan, salah satunya adalah Kecamatan Pendopo Barat, Desa Karang Cahya. 

Namun, hasil kuesioner yang diisi peserta menunjukkan bahwa Desa Karang Cahya mengalami perbaikan dan tidak lagi masuk dalam kategori rawan pangan yang parah, meskipun kewaspadaan tetap diperlukan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Empat Lawang, Noperman Subhi, mengingatkan pentingnya menggerakkan potensi desa untuk memenuhi kebutuhan pangan.  "Program ketahanan pangan yang didanai oleh dana desa harus dioptimalkan agar berhasil," kata Noverman

Sebelumnya Dinas Pertanian Kabupaten Empat Lawang melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan juga sudah mendistribusikan bibit ayam Kampung Unggul Balitbangtan (KUB) beserta pakan. Diberikan kepada kelompok tani Tapa Harapan di Desa Tapa Lama, Kecamatan Sikap Dalam. 

Kategori :