Tergiur Keuntungan Besar, Ribuan Warga Muba Malah Jadi Korban Investasi Berkedok Aplikasi CLSK

Kamis 10 Oct 2024 - 21:02 WIB
Reporter : Yudhi Ariandi
Editor : Dede Sumeks

MUBA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kasus dugaan penipuan dengan modus menggunakan aplikasi investasi yang diberi label CleanSpark (CLSK), sebuah aplikasi berbasis Bitcoin Miner yang sebelumnya sempat menjadi buah bibir utamanya bagi warga di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) kurun beberapa bulan terakhir memakan korban.

Disinyalir terdapat ribuan member dari aplikasi mirip permainan judi slot yang awalnya menjanjikan keuntungan yang menggiurkan mulai dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah per hari ini tiba-tiba saja ditutup tanpa pemberitahuan.

BACA JUGA:Darurat, Candu Judi Slot, Sampai ke Desa-Desa

BACA JUGA:Miris! Judi Slot Jadi Biang Kerok Perceraian di OKU Timur, Ratusan Pasangan Putuskan Berpisah

Akibatnya, ribuan member yang sudah terlanjur melakukan top-up dana hingga menyewa mesin dengan durasi sewa yng awalnya selama 50 hari dengan biaya sewa mulai dari Rp500 ribu bahkan ada yang sampai Rp100 juta harus gigit jari.

Yang menjadi korbannya pun beragam profesi, mulai dari pegawai negeri sipil (PNS), aparat penegak hukum (APH) bahkan para jurnalis yang bertugas di Bumi Serasan Sekate pun tak luput menjadi korbannya.

“Awalnya, kami ditawari buat daftar akun lalu top up dana dan menyewa mesin dari CleanSpark dengan durasi sewa awalnya 50 hari lalu berubah lagi menjadi 7 hari bahkan ada opsi sewa antara 1 hingga 3 hari saja.

Saya tergiur ikut lantaran diiming-imingi bakal mendapatkan keuntungan yang sangat menggiurkan,” ungkap Sudar (36), salah seorang korban aplikasi investasi CLSK, kemarin (10/10).

Sudarpun mencontohkan, jika menyewa mesin seharga Rp500 ribu selama 7 hari maka keuntungan yang akan didapatkan bisa mencapai sekitar Rp1,7 juta dan berlaku kelipatan.

“Mesin investasi ini miirip dengan permainan judi slot tapi kita tidak bermain secara langsung dan bandar yang membayar keuntungannya,” sebut Sudar.

Namun, permasalahan dimulai saat masa sewa mesin belum habis, secara tiba-tiba aplikasi CLSK ditutup tanpa pemberitahuan sama sekali sebelumnya dan korban yang telah membeli mesin tidak dapat menarik dana yang sudah diinvestasikan.

"Saya mengalami kerugian jutaan rupiah sekarang ini," ungkap Sudar yang tak kuasa menahan raut muka kecewanya, kemarin (10/10).

Sudah hanya satu korban diantara ribuan warga di Muba yang diduga menjadi korban dari bisnis investasi berkedok aplikasi berbasis Bitcoin Miner ini dengan kerugian yang ditaksir mencapai hingga miliaran rupiah ini.

Beberapa korban bahkan mengalami kerugian hingga Rp100 juta seperti seorang mantan PNS yang disebut mengalami kerugian terbesar di Kabupaten Muba.

"Awak pinter laju bodoh, jadi korban investasi tak jelas," kata salah satu anggota keluarganya yang tidak ingin disebutkan namanya.

Kategori :