Pertumbuhan Fintech dan BNPL Melejit, OJK Pantau Risiko Kredit

Kamis 03 Oct 2024 - 10:41 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan perkembangan terbaru terkait sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) hingga Agustus 2024.

Dalam laporan tersebut, OJK mencatat sejumlah kemajuan dan tantangan yang dihadapi beberapa subsektor utama, termasuk perusahaan pembiayaan, modal ventura, serta fintech peer-to-peer lending (P2P lending) dan Buy Now Pay Later (BNPL).

Sektor perusahaan pembiayaan (PP) mencatat pertumbuhan positif dengan piutang pembiayaan yang naik 10,18 persen secara year-on-year (yoy) pada Agustus 2024, mencapai Rp499,29 triliun.

Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan pembiayaan modal kerja sebesar 10,76 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 9,43 persen yoy.

BACA JUGA:Harga Emas di Palembang Naik Lagi: Investasi Semakin Menguntungkan?

BACA JUGA:Kemenag dan OJK Terapkan Skema CWLD untuk Pengembangan Kota Wakaf

Risiko kredit perusahaan pembiayaan tetap terkendali, dengan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) gross tercatat sebesar 2,66 persen, sedikit membaik dari 2,75 persen di bulan Juli.

Sementara itu, NPF net stabil di angka 0,83 persen. Gearing ratio perusahaan pembiayaan turun menjadi 2,34 kali, jauh di bawah batas maksimum 10 kali yang ditetapkan OJK.

Modal Ventura Mengalami Kontraksi

Di sisi lain, sektor modal ventura mencatat penurunan pembiayaan sebesar 9,03 persen yoy pada Agustus 2024.

Nilai pembiayaan sektor ini mencapai Rp16,19 triliun, sedikit naik dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp16,18 triliun.

BACA JUGA:OJK Beri Sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha Asuransi kepada 2 Asuransi, Jiwasraya dan Berdikari Insurance

BACA JUGA:OJK Optimis Kinerja Perbankan Meningkat di Triwulan III-2024 Berdasarkan Survei SBPO

Meski mengalami kontraksi, sektor ini diharapkan tetap mampu berkontribusi terhadap pengembangan usaha-usaha rintisan di Indonesia.

Sektor fintech peer-to-peer (P2P) lending menunjukkan perkembangan pesat dengan pertumbuhan outstanding pembiayaan sebesar 35,62 persen yoy pada Agustus 2024.

Jumlah pembiayaan yang tercatat mencapai Rp72,03 triliun, meningkat signifikan dibandingkan Juli yang hanya tumbuh 23,97 persen yoy. Risiko kredit macet (TWP90) di sektor ini terpantau stabil pada angka 2,38 persen, lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,53 persen.

Pertumbuhan Buy Now Pay Later (BNPL) Melonjak

Pembiayaan Buy Now Pay Later (BNPL) yang disalurkan oleh perusahaan pembiayaan juga mengalami lonjakan signifikan, dengan pertumbuhan sebesar 89,20 persen yoy pada Agustus 2024.

Kategori :