SUMATERAEKSPRES.ID - Menggoreng merupakan salah satu teknik memasak yang paling sering digunakan. Menggoreng dengan metode deep frying banyak digunakan di rumah tangga. Deep frying adalah metode menggoreng bahan pangan dalam kondisi terendam di dalam minyak dengan menggunakan suhu minyak mencapai 150-165°C
Minyak goreng merupakan bahan dasar yang penting dalam proses penggorengan sebagai medium penghantar panas, penambah rasa gurih, tekstur dan penampakan bahan pangan menjadi lebih menarik, permukaan yang kering dan nilai kalori paling besar diantara zat gizi lainnya (Dewi dan Hidajati, 2012).
Menurut SNI (2013), Minyak goreng adalah bahan pangandengan komposisi utama trigliserida berasal dari bahan nabati dengan atau tanpa perubahan kimiawi, termasuk hidrogenasi, pendinginan dan telah melalui proses rafinasi/pemurnian yang digunakan untuk menggoreng.
BACA JUGA:Statistik Berkualitas Untuk Lubuk Linggau Naik Kelas
BACA JUGA:Urgensi Kepemimpinan Daerah dalam Mengatasi Kerusakan Infrastruktur di Tangga Buntung, Palembang
Jenis Minyak Goreng
Ada beberapa jenis minyak goreng antara: Minyak kelapa sawit. Minyak ini berasal dari kelapa sawit. Minyak ini mengandung beta karoten (senyawa antioksidan) yang tinggi. Ada dua jenis minyak kelapa sawit yang biasa digunakan. Pertama, yang berwarna kuning keemasan dan biasa digunakan untuk menggoreng. Kedua, berwarna kemerahan dan biasa digunakan sebagai salad oil. Minyak kelapa sawit banyak mengandung asam lemak jenuh sehingga bisa stabil terhadap suhu pemanasan.
Minyak kelapa Bahan baku adalah kopra (daging buah kelapa yang dikeringkan). Minyak kelapa mengandung lebih banyak lemak, tapi lemaknya tidak sama dengan lemak hewani. Sama seperti kelapa sawit, minyak kelapa juga punya banyak kandungan asam lemak jenuh sehingga bisa tahan terhadap proses pemanasan.
Kemudian, minyak canola. Minyak ini dibuat dari ekstrak biji canola sehingga termasuk juga dalam minyak nabati. Minyak ini amandi konsumsi dan baik untuk kesehatan karena mengandung omega-3 dan asam lemak takjenuh.
Minyak wijen. Minyak ini berasal dari pemerasan biji wijen. Sebenarnya minyak ini jarang digunakan untuk menggoreng. Biasanya, minyak wijen hanya di pakai untuk saus salad atau penambah rasa seperti dalam ramen dan nasi goreng oriental sebab memiliki aroma yang khas
BACA JUGA:Guru Sejahtera, Indonesia Berdaya
BACA JUGA:Pemimpin Adil Adalah Golongan Pertama Yang Mendapat Perlindungan
Minyak samin. Di Indonesia, minyak samin sering digunakan untuk martabak, nasi kebuli, atau sop kambing. Minyak ini merupakan mentega dari lemak hewani sehingga bentuknya padat mirip margarin. Minyak ini berasal dari India. Dengan minyak samin, rasa masakan akan semakin gurih dan mengeluarkan aroma yang khas. Cara menggunakannya sama seperti mentega, cukup dilelehkan lalu gunakan seperti minyak sayur.
Minyak zaitun biasa dikenal juga dengan nama olive oil yang didapatkan dari ekstraksi buah zaitun. Ada dua macam olive oil yang umum dipakai untuk masakan, yaitu olive oil biasa dan extra virgin olive oil. Label extra virgin pada olive oil menunjukan bahwa minyak zaitun tidak dimurnikan dan karenanya minyak jenis ini berkualitas tinggi. Olive oil biasa paling baik digunakan untuk dengan api kecil sedangkan extra virgin olive oil lebih dianjurkan untuk dipakai sebagai dressing salad
Minyak zaitun tidak bisa digunakan dalam suhu panas yang tinggi, sehingga paling cocok untuk membuat masakan yang prosesnya cepat seperti menumis. Minyak zaitun kurang cocok untuk masakan yang digoreng dengan proses lama karena minyaknya akan pecah dan nutrisinya hilang. Biasanya, minyak zaitun juga banyak digunakan dalam hidangan Italia atau sebagai saus salad.