2. Fobia
Fobia adalah salah satu gangguan cemas yang ditandai ketakutan hebat terhadap hal-hal yang tidak membahayakan diri atau seharusnya tidak menimbulkan rasa takut, seperti misalnya takut berada di ruangan gelap, takut melihat pola berlubang, takut terhadap makanan tertentu, takut terhadap warna tertentu, dan lainnya.
Seseorang dengan fobia umumnya akan menghindari hal-hal yang bisa memicu fobianya muncul.
Contoh, jika takut dengan warna merah, mereka akan berusaha untuk menghindari apa pun yang berhubungan dengan warna merah.
Atau, bila mereka mampu memaksa diri menghadapi hal tersebut, maka mereka akan menghadapinya dengan penderitaan yang hebat.
Saat melihat hal yang sangat ditakuti, individu dengan fobia akan bereaksi secara berlebihan, misalnya dengan berlari tanpa arah, bersembunyi, dan menghindari hal yang sangat ditakuti tersebut.
Dalam kondisi puncak, fobia dapat membuat jantung berdegup kencang, keluar keringat dingin, hingga pingsan.
BACA JUGA:Menguak Lepidopterofobia: Bagaimana Terapi Pemaparan Menjadi Kunci Mengatasi Fobia pada Kupu-Kupu?
BACA JUGA:Penting, Minum Obat Berkelanjutan bagi Penderita Gangguan Jiwa
3. Gangguan Kecemasan Sosial
Gangguan kecemasan sosial sebenarnya masuk dalam dalam satu jenis fobia, yakni fobia sosial.
Biasanya mereka yang mengalami gangguan kecemasan sosial akan mengalami kecemasan atau ketakutan yang hebat pada situasi sosial yaitu mereka merasa akan dinilai oleh orang lain.
Umumnya, perasaan khawatir ini dipicu oleh ketakutan atau malu saat berada di keramaian, takut dipandang salah, takut salah bicara, dan sebagainya.
Dalam berkomunikasi, mereka akan cenderung mengalihkan wajah atau menghindari kontak mata dengan lawan bicara.
4. Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Post-traumatic stress disorder atau gangguan kecemasan pasca trauma yang kerap muncul pada seseorang yang mengalami kejadian traumatis, misalnya pernah menjadi korban perampokan, pernah cedera parah, atau berada di tengah situasi yang mengancam nyawa, seperti berada di medan perang.