Presiden Putin telah memperingatkan bahwa Rusia dapat menggunakan senjata nuklir jika diserang dengan rudal konvensional, yang menambah dimensi baru dalam strategi pertahanan global.
BACA JUGA:Terbaru! BRIN-LPDP Siapkan Program Beasiswa Nuklir untuk 500 Peneliti Muda, Ini Rinciannya
BACA JUGA:GILA, Menteri Israel Ini Ancam Gunakan Bom Nuklir ke Gaza. Begini Reaksi Arab Saudi!
Modernisasi dan Pengembangan
Rusia terus mengembangkan dan memodernisasi persenjataan nuklirnya. Salah satu contohnya adalah rudal balistik antarbenua Sarmat, yang diklaim oleh Rusia mampu mengatasi sistem pertahanan rudal mana pun.
Pengembangan ini menunjukkan komitmen Rusia untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan nuklirnya di masa depan.
Perbandingan dengan Negara Lain
Selain Rusia, ada delapan negara lain yang memiliki senjata nuklir, meliputi : Amerika Serikat, China, Prancis, Inggris, India, Pakistan, Israel, dan Korea Utara.
Meskipun jumlah hulu ledak nuklir Rusia dan Amerika Serikat jauh lebih besar dibandingkan negara lain, semua negara ini memiliki kemampuan untuk menyebabkan kerusakan besar jika senjata nuklir digunakan.
Senjata nuklir Rusia merupakan komponen kunci dalam strategi pertahanan dan kebijakan luar negeri negara tersebut.
Dengan jumlah hulu ledak yang besar dan doktrin penggunaan yang luas, Rusia tetap menjadi salah satu kekuatan nuklir utama di dunia.
Namun, ancaman yang ditimbulkan oleh senjata ini juga menimbulkan kekhawatiran global yang signifikan.
BACA JUGA:Kejaksaan Muba Ungkap Dugaan Korupsi Perusahaan Kelola Lahan di Luar HGU, Ini Kata Kajari Roy Riady!
BACA JUGA:5 Cara Sederhana Membuat Orang Tua Bahagia Setiap Hari, Makin Mempererat Hubungan
Komunitas internasional telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi ancaman nuklir dan mencegah penyebaran senjata nuklir.
Berikut beberapa inisiatif utama yang telah diambil :