SUMATERAEKSPRES.ID-Kementerian Agama (Kemenag) RI menegaskan, Program Gerak Penghulu Sejuta Pengantin siap mencegah stunting serta meningkatkan pemahaman calon pengantin, terutama mengenai kesehatan keluarga.
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menyatakan, pentingnya pendidikan pranikah demi mencegah adanya stunting pada anak.
Lebih lanjut ia mengatakan, Kemenag berkomitmen melakukan kampanye mencegah nikah dini yang menjadi salah satu penyebab stunting di Indonesia.
"Stunting ini tantangan bagi Indonesia. Penanganannya harus dilakukan dari berbagai perspektif dan pendekatan," kata Kamaruddin melansir RRI.
BACA JUGA:PMT Bergizi Perbaiki Gizi Anak Stunting dengan Variasi Protein Hewani-Nabati
BACA JUGA:Sikat Stunting, Variasi Protein Hewani-Nabati Ala PMT Bergizi
Ia menkankan, bimbingan pernikahan kini wajib bagi seluruh calon pengantin untuk memperkuat ketahanan keluarga.
"Kita harapkan bahwa dengan literasi yang diberikan, calon pengantin dapat mencegah munculnya generasi stunting," ujarnya.
Masih kata dia, respons masyarakat terhadap program tersebut sangat positif, utamanya karena melibatkan penghulu sebagai ujung tombak.
"Penghulu memiliki engagement yang intensif dengan masyarakat, sehingga mereka dapat menyampaikan pesan pencegahan stunting dengan efektif," tukasnya.
BACA JUGA:Konsen Pertahankan Zero Stunting
BACA JUGA:Maksimalkan Pelayanan Kesehatan, Pertahankan Nol Stunting
Walaupun ada undang-undang yang mengatur usia nikah, angka pernikahan dini masih tinggi.
"Pernikahan sebelum usia 19 tahun masih terjadi, sehingga perlu gerakan kolektif dari semua elemen masyarakat," tutupnya.
Hambatan pertumbuhan atau lebih dikenal dengan istilah stunting adalah keadaan berhentinya pertumbuhan pada anak.