SUMATERAEKSPRES.ID - Keris, senjata tradisional yang berasal dari Nusantara, telah diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO.
Keberagaman bentuk dan fungsi keris mencerminkan kekayaan sejarah dan budaya yang terkandung di dalamnya. Berikut adalah beberapa jenis keris yang mencerminkan berbagai aspek dari warisan budaya ini.
1. Keris Bethok Khabudhan Keris Bethok Khabudhan adalah bentuk awal dari keris, terkenal dengan desainnya yang melonjong dan menyerupai alat kelamin pria atau Lingga, sementara sarungnya melambangkan yoni.
BACA JUGA:Pilihan Akomodasi Beragam di Lahat, Simak Dari Hotel Berbintang hingga Hotel Melati
Keris ini sering digunakan sebagai pusaka tindih, dipercaya dapat meredam aura panas dan menciptakan keseimbangan dalam kehidupan.
2. Keris Lurusan Keris Lurusan, dengan bentuk yang lurus seperti huruf alif, adalah bentuk keris kedua yang berkembang di Sumatera.
Diperkirakan bahwa keris ini muncul sebagai hasil percampuran budaya lokal dengan pengaruh Islam pada abad ke-6 Masehi, saat kejayaan Kerajaan Sriwijaya.
Jenis keris ini, termasuk keris Anak Alang, Brojol, dan Jalak Sangu Tumpeng, sangat dihargai oleh kolektor karena nilai sejarahnya.
3. Keris Berluk Keris Berluk, atau keris yang berliku dan berkelok, populer di Pulau Jawa. Jenis keris ini dipengaruhi oleh kebudayaan Cina, India, serta kepercayaan Hindu dan Buddha.
BACA JUGA:Pilihan Hotel Berbintang Hingga Melati di Baturaja. Menyediakan Kenyamanan Bagi Setiap Pengunjung
BACA JUGA:Ratusan Warga Sukosari Antusias Sambut Pasangan Fitri-Nandri, Siap Menangkan Pilkada Palembang
Lekukan pada keris ini berujung ganjil dan tajam, melambangkan arca makara yang sering ditemukan di candi-candi Hindu-Buddha. Ricikan seperti Gandik, Greneng, dan Jenggot memberikan makna dan filosofi tersendiri pada keris ini.
4. Keris Patrem Keris Patrem adalah jenis keris pendek, sekitar setengah panjang dari keris umum, dan biasanya digunakan sebagai senjata terakhir. Keris ini memiliki racun mematikan dan sering kali dibuat dengan bahan berkualitas tinggi.
Keris Patrem juga digunakan oleh perempuan sebagai senjata pertahanan diri karena bentuknya yang lebih kecil.