PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Jumlah titik panas (hotspot) di Sumatera Selatan (Sumsel) meningkat drastis. Berdasarkan data 1-7 September alias baru sepekan sudah tercatat 756 titik.
Dengan sisa masih tiga pekan lagi menuju akhir bulan, maka besar kemungkinan jumlah hotspot sepanjang September ini akan melampaui catatan bulan lalu, Sebagai perbandingan, sepanjang Agustus 2024 terdata 1.173 hotspot di Sumsel.
Sedangkan di Juli hanya 530 hotspot dan Juni lalu cuma 85 hotspot. “Jadi terlihat betul kalau hotspot saat ini meningkat drastis,” kata Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman. Pada September ini, hotspot terbanyak di Muba dengan 183 titik, disusul Muara Enim 140 titik dan Banyuasin 118 titik. "Tiga daerah ini pada September mengalami peningkatan cukup drastis," ulas dia.
Sedangkan daerah lain masih di bawah 100 hotspot. Yang agak banyak juga, Mura 61 titik, Muratara 60 titik dan ahat 56 titik (lihat grafis).
Dijelaskan, pemantauan hotspot menjadi dasar bagi satgas karhutla untuk mengetahui potensi titik api (firespot). Hotspot merupakan area yang memiliki suhu lebih tinggi dibandingkan dengan sekitarnya yang terdeteksi satelit.
BACA JUGA:Penutupan Sementara Wisata Bukit Besak akibat Ancaman Karhutla dan Musim Kemarau
BACA JUGA:Polisi Kembali Peringatkan Warga Tentang Bahaya Karhutla di Musim Kemarau
"Jika hotspot terjadi selama beberapa hari di titik yang sama, maka dilakukan pemantauan ke lokasi untuk memastikan kondisi yang terjadi," tukasnya.
Saat ini daerah yang jadi perhatian adalah karhutla yang terjadi di Muara Enim. Pasalnya, ada 5 desa di 5 kecamatan berbeda terbakar. Luasnya mencapai 86 hektare.
Terparah di Desa Suka Maju, Kecamatan Sungai Rotan yang sudah mendekati permukimam warga. Di lokasi tersebut sudah terbakar lahan seluas 54 hektar. Upaya pemadaman sudah dilakukan selama 11 hari melalui jalur darat dan udara.
"Api belum berhasil dipadamkan karena sumber air tirak ada dan tidak ada sinyal untuk melakukan komunikasi," jelasnya. Karhutla juga masih melanda Kabupaten Ogan Ilir.
Kalaksa BPBD Ogan Ilir, Edi Rahmad mengatakan setidaknya lahan 4 hektar baru saja hangus terbakar. "Sekitar pukul 10.00 WIB tadi pagi (kemarin pagi) di Desa Tanjung Pering - Permata Baru, Kecamatan Indralaya Utara. Baru selesai dipadamkan pukul 14.01 WIB," ujar Edi. Minggu (8/9) sore.
Edi menjelaskan, di sekitar lokasi karhutla tersebut sehari sebelumnya juga telah terbakar lebih dulu. "Lokasi yang terbakar merupakan lahan semi gambut dengan vegetasi semak belukar dan kayu gelam. Saat terbakar memang sempat turun hujan sedang sekitar 30 menit, api berangsur padam dan masih menyisakan asap," jelasnya.
BACA JUGA:Karhutla 2 Hektare Nyaris Bakar Rumah Warga, Kejadian di Empat Lawang