Penutupan Sementara Wisata Bukit Besak akibat Ancaman Karhutla dan Musim Kemarau
bjek wisata Bukit Besak Lahat saat dikunjungi Kajari Lahat Toto Roedianto S.Sos SH beberapa waktu lalu Kondisi saat bukit besak saat ini.--
Lahat, SUMATERAEKSPRES.ID – Wisata Bukit Besak, salah satu tujuan wisata terkemuka di Lahat, harus ditutup untuk sementara waktu akibat ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta dampak musim kemarau yang semakin parah.
Langkah ini diambil untuk melindungi keselamatan pengunjung dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada lingkungan sekitar.
Bukit Besak, yang dikenal dengan panorama spektakulernya dan puncak bukit Serelo yang khas, telah menjadi magnet bagi ribuan pendaki sejak dikelola oleh Desa Tanjung Beringin, Kecamatan Merapi Selatan, pada tahun 2014.
Keberadaan objek wisata ini telah memberikan dampak positif bagi pendapatan desa dan warga sekitar melalui kegiatan ekonomi seperti penjualan barang dan jasa ojek untuk pendaki.
BACA JUGA:Hubungan Kompleks antara Speed-o’-Sound Sonic dan Flashy Flash dalam One Punch Man
BACA JUGA:Sejarah Organisasi Advokat di Indonesia: Perjalanan Panjang Penuh Drama dan Perpecahan
Menurut Loni, anggota Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Bukit Besak, penutupan ini merupakan respons terhadap ancaman kebakaran yang kian mendesak.
"Musim kemarau yang berkepanjangan dan risiko kebakaran yang semakin tinggi memaksa kami untuk menutup sementara objek wisata ini demi keselamatan pengunjung dan perlindungan ekosistem," jelasnya.
Keputusan untuk menutup Bukit Besak meskipun berat, dianggap sebagai langkah preventif yang krusial. Dalam masa penutupan ini, pengelola bersama masyarakat setempat akan memanfaatkan waktu untuk melakukan persiapan dan pemeliharaan.
Langkah-langkah mitigasi kebakaran juga akan diprioritaskan untuk memastikan bahwa Bukit Besak dapat kembali beroperasi dengan aman di masa depan.
BACA JUGA:Optimalisasi Aset Negara. PT KAI Divre III Tertibkan Aset Tanah dan Bangunan di Lahat
BACA JUGA:Muratara Lepas Status Daerah Tertinggal, Bukti Kemajuan Signifikan
Sejak 2014, pengelolaan Bukit Besak telah memberikan manfaat signifikan bagi desa, termasuk peningkatan pendapatan dari sektor wisata. Namun, dengan situasi darurat ini, keselamatan dan perlindungan lingkungan menjadi prioritas utama.
Wisatawan diharapkan untuk mengikuti perkembangan terbaru dari pihak pengelola dan bersabar hingga objek wisata dapat dibuka kembali dengan kondisi yang lebih aman.