Bentrok Berdar4h di DA Club 41, Korban Kritis! Polda Sumsel Angkat Bicara?

Reporter: Kemas A Rivai |

Editor: Novis |

Kamis , 03 Apr 2025 - 14:06

DA Club 41 kembali menuai kontroversi! Bentrok terjadi, satu pengunjung kritis. Polisi dan pemilik tempat angkat bicara. Foto: kemas/sumateraekspres.id--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Lama tak terdengar kabarnya pasca ditutup operasionalnya oleh Ditresnarkoba Polda Sumsel, Tempat Hiburan Malam (THM) Darma Agung (DA) Club 41 kembali menuai kontroversi.

Tenyata, THM yang berlokasi di Jalan Kol H Barlian KM-7 Kelurahan Sukarami Kecamatan Sukarami itu operasional kembali.

Ini diketahui saat terjadinya insiden berdarah yang mengakibatkan salah seorang pengunjungnya mengalami luka parah dan harus di larikan ke RS Muhammadiyah dalam keadaan kritis.

Sumateraekspres.id mendapatkan foto kondisi korban yang mengalami luka parah dan dalam kondisi kritis, Kamis (3/4/2025) siang.

Belum didapatkan informasi mengenai insiden berdarah yang terjadi pada Rabu (2/4/2025) malam ini dan identitas dari pengunjung yang mengalami luka akibat sabetan senjata tajam ini.

Sementara itu Kapolsek Sukarami Kompol Alex Andriyan SKom yang dikonfirmasi perihal insiden berdarah ini mengaku pihaknya belum mendapatkan laporan. "Nanti coba kita cek terlebih dulu untuk laporannya belum kami terima," sebut Alex

Pun halnya Wadirresnarkoba Polda Sumsel, AKBP Harrisandi SIK MH saat ditanyakan perihal kabar DA Club 41 yang kembali operasional hanya menjawab singkat pesan singkat whatapps (wa).

"Belum tau, saya lagi mudik," tulis Harrisandi dalam pesan WA, Kamis (3/4/2025) siang.

Sebelumnya, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi,SIK,MH menaruh atensi terhadap dugaan Tempat Hiburan Malam (THM) DA Club 41 manjadi sarang peredaran gelap narkoba.

Orang nomor satu di lingkungan Polda Sumsel ini menandatangani langsung surat yang ditujukan kepada Penjabat (Pj) Walikota Palembang, Dr Cheka Virgowansyah,S.STP,ME.

bentrok berdar4h di da club 41, korban kritis! polda sumsel angkat bicara?                            palembang, sumateraekspres.id - lama tak terdengar kabarnya pasca ditutup operasionalnya oleh ditresnarkoba polda sumsel, tempat hiburan malam (thm) darma agung (da) club 41 kembali menuai kontroversi. 
tenyata, thm yang berlokasi di jalan kol h barlian km-7 kelurahan sukarami kecamatan sukarami itu operasional kembali. 
ini diketahui saat terjadinya insiden berdarah yang mengakibatkan salah seorang pengunjungnya mengalami luka parah dan harus di larikan ke rs muhammadiyah dalam keadaan kritis.
sumateraekspres.id mendapatkan foto kondisi korban yang mengalami luka parah dan dalam kondisi kritis, kamis (3/4/2025) siang. 
baca juga:polisi ciduk pemicu bentrokan di pkk rawas ilir, saat pilkada muratara 2024
baca juga:pelaku penyerangan saat bentrok dua kubu paslon di muratara diamankan polisi, ini dia tampangnya 
belum didapatkan informasi mengenai insiden berdarah yang terjadi pada rabu (2/4/2025) malam ini dan identitas dari pengunjung yang mengalami luka akibat sabetan senjata tajam ini. 
sementara itu kapolsek sukarami kompol alex andriyan skom yang dikonfirmasi perihal insiden berdarah ini mengaku pihaknya belum mendapatkan laporan. "nanti coba kita cek terlebih dulu untuk laporannya belum kami terima," sebut alex
pun halnya wadirresnarkoba polda sumsel, akbp harrisandi sik mh saat ditanyakan perihal kabar da club 41 yang kembali operasional hanya menjawab singkat pesan singkat whatapps (wa). 
"belum tau, saya lagi mudik," tulis harrisandi dalam pesan wa, kamis (3/4/2025) siang. 
sebelumnya, kapolda sumsel, irjen pol andi rian r djajadi,sik,mh menaruh atensi terhadap dugaan tempat hiburan malam (thm) da club 41 manjadi sarang peredaran gelap narkoba.
baca juga:dua orang diamankan pasca bentrok antar simpatisan paslon pilkada di muratara
baca juga:pilkada muratara memanas! simpatisan bentrok pakai senjata tajam, sampai makan korban
orang nomor satu di lingkungan polda sumsel ini menandatangani langsung surat yang ditujukan kepada penjabat (pj) walikota palembang, dr cheka virgowansyah,s.stp,me. 
yang meminta agar supaya thm da club 41 untuk dapat dicabut izinnya secara permanen.
perihal telah disampaikannya surat terkait penutupan thm da club 41 itu dibenarkan oleh wadirresnarkoba polda sumsel, akbp harissandi,sik,mh.
"sudah disampaikan surat yang ditandatangani langsung oleh bapak kapolda sumsel. beliau sangat atensi dengan kasus ini dan concern agar praktik peredaran gelap narkoba di wilayah sumsel untuk dapat diberangus habis sampai ke akar-akarnya," ungkap harissandi, beberapa waktu lalu.
untuk diketahui, pasca razia pada malam tahun baru hingga kini thm da club 41 masih belum operasional lantaran terpasang police line (garis polisi).
harissandi juga menyebut, terkait tindaklanjut temuan ratusan butir pil ekstasi saat dilakukan razia di malam tahun baru di thm da club 41 ini, pihaknya juga telah memeriksa sejumlah pihak. diantaranya, sejumlah petugas keamanan thm da club 41 yang bertugas pada malam tersebut.
baca juga:israel perluas serangan, bentrokan sengit dengan hizbullah, 6 tentara tewas
baca juga:atasi bentrok lewat sispam kota, simulasi penanganan aksi damai 
mereka dimintai keterangan terkait temuan ratusan butir pil ekstasi saat razia yang ditemukan berceceran di lantai hall dan di dalam kamar kecil thm yang berlokasi di jl kol h burlian km-7 tersebut.
disisi lain, masih terkait pemasangan police line ini akhirnya owner thm da club 41, chandra angkat bicara.
"selama ini kami telah berkomitmen mendukung penuh upaya penyidik kepolisian dalam operasi pemberantasan narkoba," tegas chandra dalam rilisnya kepada awak media.
terkait temuan ratusan butir pil ekstasi yang ditemukan dalam beberapa kali operasi dan razia, termasuk kali terakhir di malam tahun baru lalu, chandra menegaskan jika pihaknya tidak mengetahui siapa pemilik dari barang haram tersebut. 
menurut candra, dampak penutupan tempat usahanya itu mengakibatkan ratusan karyawannya terpaksa harus di rumahkan. 
baca juga:2 kali mangkir panggilan penyidik, jatanras jemput paksa 2 debt collector, terkait bentrok dengan aiptu fn
baca juga: konflik memuncak di pasar sukapindah, pedagang dan juru tagih terlibat bentrok karena masalah bayar
"terpaksa harus di rumahkan dulu karena usaha sedang ditutup, padahal dari sisi legalitas usaha kami lengkap. dan selama ini telah menyumbangkan pad bagi kota palembang," sebutnya.
terkait pemanggilan oleh pihak kepolisian, candra juga menegaskan selaku owner atas inisiatif sendiri telah menghadap, namun belum diterima.