1. Meningkatkan autofagi
Autofagi adalah proses ketika tubuh memecah dan mendaur ulang komponen sel yang rusak melalui lisosom.
Proses tersebut terjadi ketika tubuh puasa makanan dan berfungsi untuk menjaga kesehatan sel-sel tubuh.
Walaupun penelitian tentang autofagi pada manusia masih terbatas, studi pada hewan menunjukkan bahwa autofagi bisa membantu mencegah penyakit berat seperti kanker.
2. Menurunkan tekanan darah
Salah satu penelitian yang melibatkan 48 orang obesitas menemukan water fasting selama 17 hari, di bawah pengawasan medis, bisa menurunkan tekanan darah sistolik yang cukup signifikan.
3. Meningkatkan sensitivitas terhadap insulin dan leptin
Penelitian yang dilakukan oleh European Society for Clinical Nutrition and Metabolism memperlihatkan water fasting dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap hormon insulin dan leptin.
Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas untuk mengatur kadar gula darah, sedangkan leptin adalah hormon yang mengontrol rasa kenyang dengan mengirimkan sinyal dari perut ke otak.
4. Menurunkan risiko penyakit kronis
Beberapa penelitian ilmiah juga mengungkapkan water fasting dapat mengurangi risiko penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker.
Sebuah studi pada 2013 melibatkan 30 orang yang melakukan water fasting selama 24 jam.
Hasilnya memperlihatkan penurunan kadar trigliserida, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung.
BACA JUGA:Rendah Kalori, Ini 5 Manfaat Konsumsi Edamame Saat Diet
BACA JUGA:Bingung Diet Tak Pernah Berhasil? Coba 3 Trik Jitu Ini Agar Berat Badan Cepat Turun!
Risiko Water Fasting