PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pembunuhan sadis, terjadi di Kota Palembang. Nugroho alias Nunung (51) ditembak dari jarak dekat oleh orang yang dikenalnya terkait urusan tanah. Peluru menembus pipi kirinya, keluar dari kepala bagian belakang.
Makelar tanah itu dibunuh dalam salah satu ruko kosong, depan Villa Residence II, Jl H Azhari, RT 46, RW 07, Kelurahan Kalidoni, Kecamatan Kalidoni, Kota Palembang. Kejadiannya Senin, 2 September 2024, sekitar pukul 11.00 WIB.
Terbunuhnya sang suami, membuat Ana, menangis histeri, setibanya di ruang Instalasi Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang. “Bersihin di rumah sakit dulu. Kasih obat dulu laki aku itu,” ucapnya sambil menangis, setibanya di RS Bhayangkara M Hasan Palembang.
Ibu tiga anak itu bahkan sempat menyebut nama pelaku yang menembak suaminya, berinisial Sa. “Tangkap pelakunyo Pak, dak rela aku. Jahat nian dio (sebut nama inisial Sa) samo laki aku, laki aku dibunuhnyo, Pak,” teriak Ana, kepada polisi yang mengantar jenazah suaminya.
Selain dengan lantang menyebut nama Sa, Ana juga menyebut-nyebut nama lain atas nama inisial M. “Tangkap uwongnyo Pak. Dio nak makan jatah laki aku, laki aku la begawe panas-panasan," ucapnya, warga Griya Srimulya, Kelurahan Srimulya, Kecamatan Sematang Borang.
Kepada ayuk iparnya, Muhida, Ana juga bertutur kenal dengan pelaku Sa. ”Jahat nian dio samo laki aku, awak dio punyo utang samo laki aku,” kata Ana, bersimpuh di lantai ruang depan Instalasi Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang.
Semakin keluarganya berdatangan, semakin Ana histeris mengadukan suaminya dibunuh. Termasuk saat kakak iparnya datang, anggota Polri salah satu polsek di Palembang. “Kiai (kakak, bahasa daerah Sumsel), tangkap pelakunyo. Sa yang nembak laki aku,” pintanya.
Begitupun ketika kerabat perempuannya datang, Sa kembali histeris. “Laki aku dibunuh Win (panggilan kerabat perempuannya). Laki aku begawe panas-panasan, untuk kami (Ana dan ketiga anaknya). Laki aku wong baek Win, ditembak,” imbuhnya masih sambil menangis.
Almarhum Nugroho alias Nunung.-FOTO: IST-
Pagi itu suaminya pergi bekerja seperti biasa. Bahkan sempat request sayur bayam, untuk makan siang di rumah nantinya. “Laki aku belum makan Win, la dibunuh. Dio minta masakke bayam, belum dimakan,” tutur Ana. Putra bungsu mereka, inisial Ok, juga belum makan.
Tak lama dari itu, Ana yang terus berteriak histeris akhirnya sempat pingsan. Di sela proses visum, ayuk kandung korban, Muhida alias Ida, menegaskan adiknya orang baik. “Nunung orang baik, pelakunya sudah tahu. Tapi sudah kabur,” tegasnya.
BACA JUGA:Pelaku Curat Ditembak Polisi Saat Hendak Melarikan Diri
BACA JUGA:Peluru Senapan Angin Hantam Dada Kiri, Tewas Ditembak dari Jarak 4 Meter