SUMATERAEKSPRES.ID- Saat anak memasuki usia remaja, mereka biasanya tidak lagi sering mengungkapkan apa yang dia alami dan rasakan.
Sebagai orang tua mungkin akan sering merasa geregetan ketika pertanyaan hanya dijawab “iya-enggak-enggak tau”.
Jika protes atau berkeras mendapatkan jawaban sedetil mungkin, orangtua bersiaplah kecewa.
Yang ada bisa-bisa, si anak remaja semakin enggan memberi jawaban seperti yang diminta.
Apalagi, jika mereka merasa diinterogasi.
Menyerah tentu bukan pilihan, lebih-lebih jika hal yang perlu diketahui dari anak adalah hal penting yang berkaitan dengan kesalahan anak.
BACA JUGA:Rekomendasi Pilihan Les Musik yang Dapat Mengembangkan Potensi Anak
BACA JUGA:Fisiokid Therapist Palembang, Pusat Terapi Anak Lengkap dengan Fasilitas Modern
Misal, saat melihat histori penelusuran Google di gadget remaja tentang pornografi, laporan seorang tetangga yang melihat Ananda sering mengajak pacarnya ke rumah saat tidak ada anggota keluarga di rumah, atau mungkin sekadar ingin tahu tentang teman-temannya yang terlibat geng motor.
Melansir lama skata, Pakar parenting dan pendiri Keluarga Kita, Najelaa Shihab, punya tips bagaimana cara bertanya agar remaja tak merasa diinterogasi:
Pertama, situasi dan timing (pemilihan waktu)
Hal ini sangat memengaruhi keberhasilan setiap percakapan, tidak hanya dengan anak dan remaja namun juga pasangan dan lingkungan pekerjaan.
Jadi, mulailah dengan melakukan kegiatan bersama remaja.
Pilih kegiatan menyenangkan yang dapat dinikmati oleh remaja sehingga muncul rasa rileks.
Saat suasana positif telah terbangun, anak merasa rileks, orang tua bisa masuk pelan-pelan ke topik yang dianggap sensitif.