Polairud Muba dan Polda Sumsel Kerahkan Kapal Bantu Penyeberangan Warga, Dampak Ambruknya Jembatan P6 Lalan

Selasa 20 Aug 2024 - 22:19 WIB
Reporter : Yudhi Ariandi
Editor : Andre Jedor

MUBA,SUMATERAEKSPRES.ID - Ambruknya bentang tengah Jembatan P6 Lalan, tidak hanya soal kecelakaan perairan dengan penegakan hukum penetapan 2 tersangka nakhoda tugboat penarik tongkang batu bara. Tapi keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi, atau ’Salus Populi Suprema Lex Esto’.

Dimana sekitar 8.000 warga dari 3 desa terdampak dari ambruknya bentang tengah jembatan Lalan tersebut, akibat tertabrak tongkang batu bara Sentana Jaya, Senin, 12 Agustus 2024, sekitar pukul 20.30 WIB. Ditarik tugboat Medilin Spirit, dan di-assist tugboat Paris 22 dari belakang.

Sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat serta pemelihara kamtibmas, Satpolairud Polres Muba dan Polsek Lalan, mengerahkan 1 unit kapal Satpolairud tipe C2 Nopol V-2006 untuk membantu penyeberangan warga. Khususnya untuk anak anak sekolah.

Sebab ambruknya jembatan tersebut, satu-satunya transportasi darat yang menghubungkan Desa Sukajadi P6 ke desa seberang, salah satunya Desa Mandalasari P11. Sementara transportasi perairan, sangat berisiko bagi keselamatan juga memerlukan biaya yang tidak sedikit.

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel, Kapolda dan Pangdam II/Swj Tinjau Jembatan Lalan. Tegaskan Proses Hukum Berlanjut

BACA JUGA:Tersangka Bertambah, Ambruknya Jembatan P6 Lalan, Nasib Nakhoda TB Paris 22 Menyusul Nakhoda TB Medelin Spirit

“Karena itu kami menempatkan 1 kapal Satpolairud tipe C2 Nopol V-2006, dengan 6 personel gabungan Satpolairud dan Polsek Lalan, secara bergantian. Selain membantu penyeberangan juga menjaga serta mencegah terjadinya laka air di lokasi tersebut,” kata Kapolres Muba AKBP Listiyono Dwi Nugroho SIK, melalui Kasat Polairud AKP Suvenfri SH, Selasa 20 Agustus 2024.

Kapolsek Lalan Iptu Zulkarnain Afianata dan anggotanya, serta Satpolairud Polres Muba sudah mulai membantu menyeberangkan masyarakat. Sebelumnya, asosiasi perusahaan menyiapkan 4 unit perahu ketek untuk membantu penyeberangan warga.


Pj Gubernur Sumsel, Kapolda dan Pangdam II Sriwijaya tinjau jembatan P6 Lalan yang roboh ditabrak tongkang batubara, Senin lalu.-foto: ist-

Dengan kapasitas 1 ketek, mampu menyeberangkan 15 orang dan mengangkut 7 sepeda motor. “Tentunya hal itu masih kurang, terutama untuk anak sekolah. Sehingga kami menyiapkan kapal dengan kapasitas mampu mengangkut penumpang hingga 20 orang,” tambah Suvenfri.

Agar penyeberangan warga lebih maksimal, Listyono menyerbut Rabu (21/8) akan ada penambahan 2 kapal lagi disiapkan Dirpolairud Polda Sumsel Kombes Pol Andreas Kusmaedi SIK. Yakni, Kapal Sei Rawas V-3005 dengan kapten Zulkipli Lubis, dan 1 unit kapal LCT dari asosiasi perusahaan.

BACA JUGA: Ambruknya Jembatan P6 Lalan Tertabrak Tongkang Batu Bara Berdampak 8 Ribu Jiwa, Ini Penegasan Kapolda Sumsel

BACA JUGA:Penyidik Gakkum Ditpolairud Periksa Kru Kapal Penyebab Robohnya Jembatan P6 di Lalan, Ini Kata Kabid Humas!

“Kemampuannya lebih besar, semoga lebih memudahkan masyarakat,” harapnya. Selasa siang, 20 Agustus 2024, Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK, melalui Dirpolairud Kombes Pol Andreas Kusmaedi SIK, melepas pergeseran personelnya yang berangkat ke Lalan dengan Kapal Sei Rawas V-3005.

Andreas meminta anggotanya yang melaksanakan tugas pengamanan dan kegiatan sosial di Jembatan P6 Lalan, agar berkoordinasi dengan Kasat Polairud Muba, untuk mengangkut masyarakat yang terdampak jembatan ambruk tersebut.

Kategori :