SUMATERAEKSPRES.ID - Jantung bengkak merupakan kondisi atau penyakit tertentu yang membuat jantung memompa darah lebih keras daripada biasanya. Akibatnya otot jantung menebal dan jantung menjadi bengkak.
Penanganan yang tepat diperlukan mengurangi keluhan-keluhan yang terjadi karena jantung bengkak, sehingga penderitanya bisa beraktivitas dengan lebih nyaman. Jantung bengkak, atau yang disebut juga dengan istilah medis kardiomegali, adalah keadaan jantung yang tampak membesar dari ukuran normalnya berdasarkan pemeriksaan pencitraan, seperti Rontgen dada.
BACA JUGA:Anda Penderita Jantung Bengkak, Ini Makanan yang Baik Untuk Dikonsumsi
BACA JUGA:Jantung Bengkak, Tertunda Berangkat
Pembesaran jantung ini bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung pada penyebabnya. Jantung bengkak bisa tidak bergejala dan baru diketahui dari hasil pemindaian alat Rontgen. Namun, jantung bengkak juga bisa disertai dengan gejala lain, seperti pusing, sesak napas, jantung berdebar, dan bengkak di kedua tungkai kaki.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali penyebab jantung bengkak agar kondisi ini bisa dicegah. Dikutip dari alodokter, penyebab jantung bengkak bisa disebabkan oleh masalah pada jantung maupun karena penyakit lainnya. Berikut ini adalah beberapa penyakit dan kondisi yang menjadi penyebab jantung bengkak:
1. Penyakit jantung koroner
Salah satu penyebab jantung bengkak adalah penyakit jantung koroner.
Penyakit ini terjadi akibat penumpukan plak di dalam arteri koroner jantung, sehingga membuat pembuluh darah menyempit dan mengeras. Penyempitan dan kakunya pembuluh darah membuat otot jantung bekerja ekstra untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh.
BACA JUGA:Bahaya dan Risiko Gula Darah Tinggi, Ancaman Serius bagi Jantung, Ginjal, dan Saraf
Penyakit jantung koroner biasanya tidak menimbulkan gejala apa pun. Gejala nyeri dada dan sesak napas bisa terjadi ketika jantung harus bekerja lebih keras dalam memompa darah. Jika arteri koroner sudah tersumbat sepenuhnya, penyakit ini bisa menyebabkan gejala serangan jantung, berupa nyeri dada yang menjalar ke lengan atau punggung, keringat dingin, dan mual.
2. Penyakit katup jantung
Penyakit katup jantung juga menjadi salah satu penyebab jantung bengkak.
Penyakit ini bisa terjadi sejak lahir atau baru berkembang saat dewasa akibat perubahan struktur katup jantung, penyakit jantung koroner, infeksi katup jantung, dan sifilis. Selain jantung bengkak, penyakit katup jantung juga ditandai dengan keluhan lain, seperti sesak napas saat beraktivitas, kelelahan, nyeri dada, pusing, pembengkakan pada pergelangan kaki, pingsan, dan detak jantung tidak teratur.
3. Aritmia
Aritmia merupakan gangguan yang terjadi pada irama atau detak jantung. Kondisi ini membuat detak jantung menjadi terlalu lambat, terlalu cepat, atau tidak beraturan. Aritmia yang terjadi berulang-ulang dan dalam jangka waktu lama dapat memicu jantung bengkak. Aritmia terjadi karena berbagai kondisi dan penyakit tertentu, seperti dehidrasi, kelelahan, efek obat tertentu, penyumbatan pada arteri jantung, penyakit katup jantung, gangguan tiroid, serta infeksi. Berbagai keadaan tersebut bisa memicu detak jantung tidak bekerja dengan baik. Aritmia sering kali tidak menunjukkan gejala, sehingga kurang disadari oleh penderitanya. Namun, ada beberapa gejala aritmia yang dapat muncul, seperti pusing, sesak napas, nyeri dada, mudah lelah, dan pingsan saat beraktivitas fisik.
4. Kardiomiopati
Penyebab jantung bengkak lainnya adalah kardiomiopati. Kondisi ini membuat jantung kehilangan kemampuannya dalam memompa darah dengan baik.
Penyakit ini dapat disebabkan oleh kelainan genetik, hipertensi kronis, penyakit arteri koroner, miokarditis, serta penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan. Jantung bengkak akibat kardiomiopati pada awalnya jarang menimbulkan gejala.