Hindari Risiko Gagal Ginjal sejak Dini, Terapkan Pola Hidup Sehat dengan Metode CERDIK

HEMODIALISIS : Cuci darah atau hemodialisis menjadi prosedur medis dalam mengatasi gagal ginjal kronis tahap akhir. Cuci darah dapat membantu mengurangi gejala gagal ginjal kronis, namun tidak dapat menyembuhkan kondisi tersebut.- Foto : IST-
PALEMBANG , SUMATERAEKSPRES.ID – Dalam penyuluhan kesehatan bertema "Kesehatan dan Pencegahan Gagal Ginjal", Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan ginjal guna mencegah penyakit ginjal kronis yang dapat berujung pada gagal ginjal dan cuci darah.
Dr Suprapti SpPD KGH, dokter spesialis penyakit dalam mengupas tuntas penyebab, dampak, serta cara pencegahan gagal ginjal. Dalam pemaparannya, Dr Suprapti menjelaskan penyakit ginjal kronis sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awal, sehingga banyak pasien baru menyadari kondisi mereka setelah mengalami penurunan fungsi ginjal yang signifikan.
Pada tahap lanjut, pasien sering kali harus menjalani prosedur cuci darah atau transplantasi ginjal untuk bertahan hidup. Menurutnya, penyakit ginjal umumnya disebabkan oleh faktor risiko seperti diabetes, hipertensi, pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok.
Untuk mencegah kondisi ini, ia mengajak masyarakat menerapkan pola hidup sehat dengan metode CERDIK, yakni cek kesehatan secara rutin untuk mendeteksi penyakit sejak dini. Enyahkan rokok agar tidak memperburuk fungsi ginjal, rajin berolahraga untuk menjaga kebugaran tubuh. Kemudian diet sehat dengan mengurangi konsumsi garam, gula, dan lemak berlebih, istirahat yang cukup agar tubuh dapat memulihkan diri secara optimal, serta kelola stres dengan baik untuk menjaga keseimbangan hormon dan tekanan darah.
BACA JUGA:Tongseng Ginjal Sapi Kaya Omega 3, Lezat dan Baik untuk Jantung Sehat Keluarga Anda
BACA JUGA:Bakal Gelar Cangkok Ginjal Ke-9, Pasien Ke-8 Stabil, Pendonor Boleh Pulang
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap stabil, karena kedua kondisi ini merupakan penyebab utama kerusakan ginjal. “Dengan menerapkan kebiasaan sehat tersebut, masyarakat dapat mengurangi risiko terkena gagal ginjal dan meningkatkan kualitas hidup,” cetusnya.
Penyuluhan ini mendapat antusiasme tinggi dari pasien, keluarga pasien, serta pengunjung yang berada di sekitar Taman Edukasi RSMH. Mereka aktif bertanya mengenai pola makan yang baik, tanda-tanda awal penyakit ginjal, serta langkah-langkah pencegahan lainnya.
Diharapkan melalui kegiatan ini, masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga kesehatan ginjal sejak dini. Penyuluhan serupa juga akan terus diadakan guna memberikan edukasi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam mencegah penyakit kronis seperti gagal ginjal.