Gejala baru muncul seiring dengan menurunnya kerja jantung dalam memompa darah, seperti kelelahan, kesulitan bernapas, detak jantung yang tidak teratur, nyeri dada, tungkai atau kaki bengkak, pusing, dan pingsan saat beraktivitas fisik.
5. Miokarditis
Miokarditis adalah peradangan yang terjadi pada otot jantung karena infeksi virus atau bakteri, paparan zat kimia, atau penyalahgunaan NAPZA.
Peradangan pada otot jantung membuat otot jantung bengkak dan terjadi penurunan kemampuan jantung dalam memompa darah. Pembengkakan jantung karena miokarditis umumnya tidak menimbulkan keluhan, sehingga kebanyakan penderitanya kurang menyadari terkena penyakit ini.
Gejala akan muncul bila miokarditis sudah tergolong berat, seperti sesak napas, detak jantung tidak normal, sakit kepala, nyeri dada hingga leher, pembengkakan di tungkai, dan badan terasa lemas.
BACA JUGA:Menjaga Tekanan Darah, 10 Makanan Ampuh Turunkan Hipertensi
BACA JUGA:Mengatasi Hipertensi: Ini Dia Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari!
6. Hipertensi
Hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi merupakan penyebab lainnya dari jantung bengkak.
Penyakit ini sering kali juga tidak bergejala dan baru diketahui saat pemeriksaan tekanan darah. Banyak pula penderita yang baru merasakan adanya keluhan saat sudah mengalami jantung bengkak.
Selain itu, ada beberapa kondisi lain yang bisa menjadi faktor risiko jantung bengkak, seperti kehamilan, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), anemia, gagal ginjal, dan gangguan hormon tiroid.
Penyebab jantung bengkak sangat beragam, penggunaan obatnya pun perlu disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Dilansir dari alodokter beberapa jenis obat jantung bengkak yang umumnya diresepkan oleh dokter:
* Obat diuretik, seperti furosemid dan hydrochlorothiazide, untuk membuang kelebihan air dan garam dari dalam tubuh melalui urine agar tekanan darah menurun dan mengurangi jantung yang membengkak
* ACE inhibitor seperti captopril atau obat ARB seperti candesartan, untuk menangani jantung bengkak akibat hipertensi
* Obat penghambat beta (beta blockers), seperti bisoprolol, untuk mengontol tekanan darah dan meningkatkan fungsi jantung dalam memompa darah
* Obat antiaritmia, untuk menjaga detak jantung tetap normal
* Obat antikoagulan, untuk mengurangi penggumpalan darah di jantung
BACA JUGA:Jangan Anggap Sepele, Hipertensi Dijuluki Pembunuh Diam-Diam
BACA JUGA:Hati-hati, Kurang Tidur Bersiko Terkena Diabetes dan Hipertensi
Selain penggunaan obat-obatan di atas, penderita jantung bengkak juga dianjurkan untuk menerapkan pola hidup sehat, misalnya mengonsumsi makanan berserat. Tak mengonsumsi alkohol, menjaga berat badan, melakukan olahraga ringan secara rutin selama 30 menit setiap harinya, dan tidak merokok.