SUMATERAEKSPRES.ID - Angka kemiskinan di Kabupaten Empat Lawang telah menunjukkan tren penurunan yang signifikan sejak tahun 2017 hingga 2024, meskipun ada sedikit kenaikan selama pandemi COVID-19 pada tahun 2020 dan 2021.
Tren positif ini disampaikan oleh Kepala BPS Kabupaten Empat Lawang, Ir Lasdiarso, melalui Ketua Tim Fungsi Statistik Sosial, Megry Fatra Humbara, yang mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, angka kemiskinan menurun menjadi 11,8 persen.
"Tahun 2024 ini angka kemiskinan di Kabupaten Empat Lawang turun lagi menjadi 10,78 persen, menempatkan kita di peringkat 10 dari 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan," kata Megry pada Senin (5/8/2024).
Penurunan angka kemiskinan ini tidak terlepas dari faktor-faktor ekonomi yang menguntungkan bagi masyarakat setempat, terutama di sektor pertanian. Musim panen yang baik serta kenaikan harga komoditas seperti kopi dan sawit telah meningkatkan pendapatan para petani.
"Mayoritas penduduk kita adalah petani. Harga kopi dan sawit yang tinggi meningkatkan konsumsi mereka, sehingga banyak yang terangkat dari garis kemiskinan," ujar Megry.
BACA JUGA:Panca-Ardani Terima Dukungan Resmi dari Golkar untuk Pilkada Ogan Ilir
BACA JUGA:Askolani-Netta Indian Terima Rekomendasi Golkar, Langsung Gas di Pilkada Banyuasin
Megry menjelaskan bahwa garis kemiskinan diukur berdasarkan pengeluaran minimum yang dibutuhkan untuk hidup layak. Pada tahun 2024, garis kemiskinan di Kabupaten Empat Lawang berada di angka Rp. 421.747 per kepala per bulan, naik dari Rp. 411.191 dari tahun 2023.
"Kenaikan harga hasil pertanian membuat banyak warga yang tadinya berada di bawah garis kemiskinan kini bisa terangkat. Meskipun gaji mereka mungkin kecil, konsumsi yang mereka miliki dari hasil lahan sendiri dan bantuan keluarga membantu mereka untuk hidup lebih layak," jelas Megry.
Pihaknya berharap tren penurunan angka kemiskinan ini terus berlanjut seiring dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat Kabupaten Empat Lawang.