PARIS, SUMATERAEKSPRES.ID - Meski tak masuk final, Gregoria Mariska Tunjung akhirnya bisa meraih medali perunggu dari cabor bulutangkis Olimpiade 2024. Tepatnya setelah pada partai semifinal lain Minggu (4/8) siang, Carolina Marin terpaksa mundur saat melawan He Bingjiao di Porte de La Chapelle Arena, Paris.
Caroline alami cedera lutut. Karena itu, He Bingjiao pun melaju ke final, bertemu ungulan pertama asal Korsel, An Se-young yang sebelumnya sukses mengalahkan Gregoria 21-11, 13-21, dan 16-21.
Saat bertanding di Porte de La Chapelle Arena melawan An Se-young, Gregoria mampu membukukan empat poin beruntun di saat awal game. Hingga medio pertandingan, Jorji, panggilan akrab Gregoria, bisa unggul jauh 11-6.
BACA JUGA:Semangat Jorji Masuk Semifinal Bulu Tangkis Olimpiade 2024, Jumpa Unggulan Pertama Korsel
BACA JUGA:Kalah, Jadi Runner-up Grup C, Hasil Olimpiade 2024
SDebgan bermain sabar dan a lot, Jorji akhirnya berhasil merebut set pertama itu dengan skor 21-11 dalam durasi 18 menit saka. Masuk set kedua, walau sempat duluan mendapatkan poin, Jorji kemudian mulai kedodoran.
Di pertengahan game, dia pun ketinggalan. Pertandingan set kedua itu berakhir dengan kekalahan Jorji dari An dengan skor 13-21. Laha rubber set menguras tenaga. Terlihat An Se-young menguasai pertandingan.
Sempat ketinggalan jauh, Jorji berhasil mengejar hingga 13-16. Tapi, setelah itu, dia hanya bisa menambah 3 poin saja. An meng-akhiri perlawanan Jorji dengan skor 21-16. Semula, untuk memperebutkan medali perunggu, Jorji harus menunggu siapa yang kalah dari pertandingan antara Carolina Marín dan He Bingjiao.
Tapi, dalam pertandingan itu Marin tampak memegangi lututnya dan meringis kesakitan. Juara Olimpiade Rio 2016 itu menyatakan retired. Dia menangis karena harus mengubur impiannya untuk kembali ke podium juara.
BACA JUGA:Silau, Apri/Fadia Keok Dikalahkan Ganda Putri Jepang, Awal Buruk Indonesia di Ajang Olimpiade 2024
Dengan kondisi itu pula, Marin mundur juga di ajang perebutan perunggu kontra Gregoria Mariska Tunjung yang dijadwalkan pertandingannya Senin (5/8). Otomatis, Jorji dipastikan meraih medali perunggu Olimpiade Paris 2024 dari cabang olahraga badminton tunggal putri.
Prestasi Jorji ini menyamai capaian Maria Kristin. “Mungkin mau bersyukur dulu bisa bertanding sejauh ini, walaupun bukan hasil akhir yang diinginkan,” kata Jorji. Menurutnya, kemenangan pada set pertama membuatnya merasa ada kesempatan untuk bisa menang juga di set kedua atas An Se-young.
“Tapi dengan pola yang dia ubah, aku rasa itu ga bisa bikin aku nyaman,” beber dia. Apalagi setelah An Se-young bisa mengendalikan permainan.
Meski kalah, Jorji merasa mendapat banyak pelajaran berharga. Untuk menjadi juara, katanya, harus kuat lawan siapapun. “Seorang juara, mau lawan apapun, kayanya harus dilawan juga ya. Mau tipe menyerang, tipe cepat, tipe lambat, atau rally yang kuat sekalipun An Se Young,” ucap dia. (*)